PWMU.CO – Guru TK Aisyiyah 41 Menganti Gresik ‘berperang’ di Platform Merdeka Mengajar (PMM). Kepala Sekolah TK Aisyiyah 41 Nadhirotul Mawaddah SH mengungkapnya.
Perang yang dia maksud ialah perang melawan rasa malas, yang biasanya terjangkit pada guru setelah melakukan aktivitas bersama dengan anak didik.
“Menjadi salah satu sekolah yang tergabung dalam Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan kedua merupakan salah satu prestasi TK Aisyiyah 41. Oleh karena itu, tidak ada kata lengah untuk selalu berjuang dan berperang!” terangnya, Rabu (4/10/2023).
Tahun ini ialah tahun kedua bagi TK Aisyiyah 41 Menganti dalam menjalankan PSP. Irotul, sapaan akrabnya, bersyukur sekolah ini mendapat amanah untuk selalu menjadi roda penggerak bagi sekolah-sekolah di sekitarnya. “Untuk selalu memberikan kontribusi bagi melajunya progam pendidikan yang berkualitas,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Irotul mewajibkan semua guru di TK Aisyiyah 41 untuk selalu bergerak selangkah lebih maju dibandingkan dengan guru di sekolah lain. Untuk mewujudkan hal ini, pihaknya telah menempuh salah satu ikhtiar.
Irotul menyadari, selepas anak didik pulang memang menjadi momen yang pas untuk melepas penat dengan bercengkrama bersama teman sejawat. “Namun, agar waktu bersama teman sejawat menjadi waktu bermakna dan tidak terbuang sia-sia, maka guru-guru TK Aisyiyah 41 Menganti melakukan refleksi diri,” ungkapnya.
Refleksi dan Diskusi di PMM
Momen refleksi tiap akhir pekan, tepatnya tiap Jumat, ini membahas apa saja yang sudah dilakukan hari ini dan apa yang perlu dibenahi esok hari. Seperti yang mereka lakukan pada Jumat (29/9/2023) selama pukul 11.00-14.30 WIB.
Selepas anak didik pulang, kenang Irotul, semua guru berkumpul bersama di ruang kelompok B Apel. Ketujuh guru itu berdiskusi dan belajar bareng melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).
“Yaitu platform edukasi yang diluncurkan Kemendikbudristek pada 11 Februari 2022 sebagai salah satu dukungan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.
Bagi Irotul, upaya ini dilakukan semata-mata untuk mewujudkan eksistensi guru TK Aisyiyah 41 dalam mewujudkan guru yang melek ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). “Dan untuk meningkatkan kompetensi guru di sekolah,” imbuhnya.
Pasalnya, selama satu bulan ke depan, tepatnya pada Oktober, Irotul mendapat mandat spesial, yakni memberikan pendampingan bagi lembaga-lembaga pendidikan sekitar terkait optimalisasi pemanfaatan PMM dan komunitas belajar yang dinilai masih sangat rendah di wilayah Jawa Timur.
“Oleh karena itu, sebelum melangkah keluar, hal pertama yang kami lakukan di TK Aisyiyah 41 Menganti adalah menggerakkan semua guru yang ada di dalam lembaga, baru kemudian menggerakkan semua guru yang ada di lingkungan sekitar,” ujarnya. (*)
Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni