PWMU.CO – Kalimah Spemdalas membahas 17 Adab Shalat Berjamaah disampaikan Guru Al-Islam Ain Nurwindasari SThI, MIRKH di Hall Andalusia SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik Jawa Timur, Jumat (6/10/2023).
Dalam materinya di Kajian Muslimah (Kalimah), Ain sapaan akrabnya menjelaskan 17 adab shalat berjamaah di hadapan siswa putri kelas VII-IX.
“Pertama memilih pakaian yang bagus. Hal ini seperti yang disampaikan dalam Surat al-A’raf ayat 31, Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid,” katanya.
Kedua, berwudhu dari rumah. HR Muslim 1553 menyebutkan, Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajatnya.
Ketiga, membaca doa menuju masjid. HR Abu Daud no 595 at-Tirmizi no 3487, Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan: “Bismillahi tawakkaltu ‘alallaahi, laa haula wa laa quuwata illa billah” (Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah). ‘ Beliau bersabda, “Maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya, ‘Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan’, hingga setan-setan menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya berkata kepadanya (setan yang akan menggodanya, pent.), “Bagaimana (engkau akan mengoda) seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan, dan penjagaan.
Keempat, ketika hendak menuju masjid, dianjurkan membaca. Ya Allah jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam penglihatanku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dari kananku, cahaya dari kiriku, cahaya dari belakangku, dan jadikanlah untukku cahaya. (HR Muslim 763)
Kelima, berdoa ketika masuk dan keluar masjid. HR Muslim 713, Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid, maka ucapkanlah, ‘Allahummaftahlii abwaaba rahmatik’ (Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu). Jika keluar dari masjid, ucapkanlah: ‘Allahumma inni as-aluka min fadhlik’ (Ya Allah, aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu).
Keenam, tidak lewat di depan orang yang sedang shalat. Seandainya orang yang lewat di depan orang yang shalat mengetahui (dosa) yang ditanggungnya, niscaya ia memilih untuk berhenti selama 40 tahun), itu lebih baik baginya daripada lewat di depan orang yangsedang shalat.” (HR Bukhari 510 dan Muslim 1132)
Ketujuh, melaksanakan shalat dua rakaat sebelum duduk. Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (HR Bukhari 537 dan Muslim 714)
Kedelapan, menghadap sutrah ketika shalat. Apabila salah seorang di antara kalian shalat, hendaknya ia shalat dengan menghadap sutrah dan mendekatlah padanya” (HR Abu Daud 698 Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shahihul Jaami’ 651).
Jawab Panggilan Azan
Ain menjelaksan, adab shalat berjamaan kesembilan yaitu menjawab panggilan azan. Apabila kalian mendengar adzan maka ucapkanlah seperti yang sedang diucapkan muadzin.” (HR Bukhari 611 dan Muslim 846).
“Kesepuluh, berdoa setelah azan. Barangsiapa yang setelah mendengar adzan membaca doa : Allahumma Robba hadzihid da’wattit taammah was shalatil qaaimah, aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilah wab’atshu maqaamam mahmuudanil ladzi wa ‘adtahu “(Ya Allah pemilik panggilan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan berilah Muhammad wasilah dan keutamaan dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan padanya) melainkan dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat (HR Bukhari 94),” katanya.
Kesebelas, tidak keluar dari masjid tanpa udzur. Dalam HR Muslim 655, Kami pernah duduk bersama Abu Hurairah dalam sebuah masjid. Kamudian muadzin mengumandangkan adzan. Lalu ada seorang laki-laki yang berdiri kemudian keluar masjid. Abu Hurairah melihat hal tersebut kemudian beliau berkata: “Perbuatan orang tersebut termasuk bermaksiat terhadap Abul Qasim (Nabi Muhammad) shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kedua belas, memanfaatkan waktu antara azan dan iqomah. Doa di antara azan dan iqamah tidak tertolak. (HR Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”). Kedua belas, jika iqamah telah dikumandangkan, dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika shalat wajib telah dilaksanakan, maka tidak beleh ada shalat lain selain shalat wajib (HR Muslim 710).
Ketiga belas, jika iqamah telah dikumandangkan. Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Jika shalat wajib telah dilaksanakan, maka tidak beleh ada shalat lain selain shalat wajib” (HR Muslim 710)
Keempat belas, raihlah shaf yang utama. Seandainya mereka mengetahui keutamaan (pahala) yang diperoleh dalam shaf yang pertama, niscaya mereka akan mengundi untuk mendapatkannya. (HR Bukhari 721 dan Muslim 437)
Kelima belas, merapikan barisan shalat. Hendaknya kalian bersungguh- sungguh meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah sungguh-sungguh akan memperselisihkan di antara wajah-wajah kalian. (HR Bukhari 717 dan Muslim 436)
Keenam belas, tidak mendahului imam. Tidakkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam takut jika Allah akan mengubah kepalanya menjadi kepala keledai? (HR Bukhari 691)
Ketujuh belas, berdoa ketika keluar masjid. Dalam HR Muslim 713, disebutkan Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya dia membaca, “Allahummaftahli abwaaba rahmatika” (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu). Dan apabila keluar, hendaknya dia mengucapkan, “Allahumma inni as-aluka min fadhlika (Ya Allah, aku meminta kurnia-Mu). (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.