PWMU.CO – Menko Muhadjir berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin guna berdiskusi dengan para mahasiswa penerima beasiswa LPDP dan IISMA, Senin (9/10/2023).
Muhadjir menyampaikan, kehadirannya di Jerman bertujuan untuk mendapatkan informasi dan umpan balik dari para penerima beasiswa LPDP saat menjalani pendidikan di Negeri Panzer tersebut.
Muhadjir Effendy sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sekaligus sebagai Ketua Dewan Penyantun LPDP.
“Apa yang kalian ingin sampaikan silakan, dalam kaitannya dengan perbaikan pelaksanaan beasiswa LPDP ke depan,” ujar Muhadjir.
Muhadjir menjelaskan pemerintah Indonesia berupaya mengawal penggunaan anggaran dana beasiswa pendidikan agar tersalurkan dengan baik dan dirasakan manfaatnya. Hal itu dilakukan mengingat pemerintah Indonesia sedang menyiapkan generasi muda memiliki kemampuan profesional dan intelektual dalam menyiapkan Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan data dari pihak LPDP, telah ada 281 mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Jerman, baik melalui jalur reguler, afirmasi, maupun targeted. Muhadjir mengatakan, masyarakat Indonesia menunggu kontribusi besar para lulusan luar negeri untuk membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
Di hadapan para awardee LPDP, Muhadjir juga mengatakan Indonesia memiliki tantangan berat untuk menyiapkan generasi unggul dalam memanfaatkan bonus demografi yang akan dihadapi agar dapat menciptakan angkatan kerja yang produktif dan dapat bersaing di kancah global.
“Pemerintah terus berupaya melakukan terobosan, termasuk kunjungan saya ke Jerman ini untuk mendapatkan masukan dan peluang kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jerman,” ucap Muhadjir.
Nampak hadir dalam acara tersebut, Wakil Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman Fajar Wirawan Harijo, Dirut LPDP, Sesmenko, Deputi VI, Asdep Dikvoti, Sesditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, serta para mahasiswa dan awardee LPDP. (*)
Penulis Anwar Hudijono Editor Mohammad Nurfatoni