PWMU.CO – Perjalanan berliku Lazismu Sidoarjo berbagi di Dusun Kalikajang, Kelurahan Gebang, salah satu desa terpencil di Kecamatan Sidoarjo. Lokasinya di ujung timur Kabupaten Sidoarjo yang terpisah jarak area pertambakan.
Ada dua alternatif akses menuju lokasi. Yaitu naik perahu menyusuri jalur sungai atau lewat jalur darat. Tim Lazismu Sidoarjo menempuh jalur darat yang hanya ketika musim kemarau memungkinkan dilewati.
Perjalanan dari Sidoarjo ke lokasi memakan waktu selama 1,5 jam. Melewati Kampung Kalicabean, kemudian lurus ke timur. Ketika memasuki daerah pertambakan, jalan mulai berliku.
Meski ada sebagian jalan yang sudah dipaving dan dicor, tapi masih berkilo-kilo meter yang medannya tanah. Kemarau panjang menjadikan jalannya pecah-pecah. Beberapa kali tim Lazismu Sidoarjo melewati jembatan bambu untuk melintasi sungai kecil yang membelah tambak.
Terik matahari yang menyengat mengiringi sepanjang perjalanan. Bentangan tambak di kiri kanan jalan membuat pemandangan cukup indah. Beberapa kelompok burung kuntul kadang terbang dan menukik hinggap mematuk ikan-ikan di tambak, lalu bergerombol terbang di langit biru.
Perjalanan tim Lazismu Sidoarjo ke Kalikajang bukan sekadar berbagi paket nasi bersama Hisana Fried Chicken. Mereka survei permohonan bantuan pembangunan satu-satunya masjid milik kader Muhammadiyah.
Rasa gerah di bawah terik matahari dan melalui perjalanan dengan terguncang-guncang karena kondisi jalan tanah yang banyak gundukan-gundukan kecil dan pecah pun terbayar ketika menyaksikan senyum ceria 32 bocah berbaju pramuka. Mereka murid MTs Al Abror.
Sekolah ini berada di tengah tambak. Ketika musim kemarau, debu berterbangan di sepanjang jalan menuju sekolah. Sedangkan saat musim hujan, jalanan jadi becek dan berlumpur.
Baca sambungan di halaman 2: Pembangunan Sempat Tersendat