PWMU.CO – Senangnya city tour siswa TK Aisyiyah 1 berkeliling Kota Probolinggo menggunakan bus Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo, Kamis (12/10/2023).
Kepala TK Aisyiyah 1 Aryzana Maharanny MPd menjelaskan city tour merupakan layanan bagi masyarakat untuk mengajak masyarakat lebih mengenal Kota Probolinggo dengan memperlihatkan destinasi-destinasi wisata di Kota Probolinggo.
Menurutnya, kegiatan ini sudah terencana sejak lama. Karena minat sekolah-sekolah di Kota Probolinggo untuk mengajukan City Tour bsangat besar maka harus bergantian dan sabar menunggu giliran.
“Alhamdulillah, akhirnya jadwal city tour TK Aisyiyah 1 keluar juga,” ucapnya.
Dia menjelaskan, karena murid TK Aisyiyah 1 berjumlah 171 siswa, maka kegitan city tour dibagi tigasesi. Sesi I Selasa (3/10/2023) diikuti oleh murid kelompok B1, B2, dan B3. Sesi II, Kamis (5/10/2023) diikuti oleh murid kelompok A1, A2, dan A3. Sesi III, Kamis (12/10/2023) diikuti oleh murid kelompok B4 dan A4.
Asyiknya City Tour
Kamis (12/10/2023) pagi peserta bergegas memasuki bus dengan penuh semangat. Kemudian perjalanan dimulai pukul 08.30 WIB.
Selama perjalanan, Kholid Asrori sebagai pemandu menjelaskan tentang objek-objek yang dilewati yakni tempat klenteng sebagai tempat ibadah umat Konghucu. Kemudian melewati Alun-Alun Kota Probolinggo yang berhadapan dengan rumah Dinas Kabupaten Probolinggo di Jalan Jalan Kolonel Sugiono No 1 Kecamatan Mayangan. Akhirnya sampailah di tujuan utama Museum Dr Mohammad Saleh di Jalan Dokter Mohamad Saleh No 1 Kelurahan Tisnonegaran.
Di sana peserta didik disambut oleh petugas dengan ramah. Kemudian petugas itu mengajak anak-anak berkeliling ke area museum. Mereka dikenalkan sejarah museum yang dulunya sebuah rumah sakit umum. Anak-anak juga diajak menyebutkan benda-benda yang ditemui di ruangan tersebut.
Selanjutnya bus menuju Museum Kota Probolingo Jalan Suroyo No. 17 Kelurahan Tisnonegaran. Di perjalanan, bus melewati tempat ibadah umat Kristen Protestan yang bernama Gereja Merah.
Pak Kholid, panggilan akrab pemandu menerangkan, dulunya Gereja Merah ini adalah peninggalan Belanda pada masa penjajahan. Di sini juga banyak turis-turis yang berkunjung untuk Wisata Religi.
“Anak-anak, Gereja Merah ini bangunan sejarah yang hanya ada dua di dunia. Salah satunya di Kota Probolinggo,” katanya.
Kemudian tibalah di Museum Kota Probolinggo. Petugas museum membawa anak-anak berkeliling ruangan dengan memberikan informasi edukatif tentang batik Probolinggo, koleksi barang-barang antik, patung, senjata, kendaraan zzaman dulu, sampai aneka kostum budaya Kota Probolinggo.
“Itu lucu sepeda engkolnya,” celetuk Muhammad Rafif Alfarezi murid kelompok B2 sambil tersenyum.
Baca sambungan di halaman 2: Puas di Perpustakaan