PWMU.CO – Penganugerahan untuk tokoh pendiri Muhammadiyah Ranting Sekapuk Ujungpangkah Gresik diberikan saat Musyawarah Akbar yang digelar Ahad (8/10/2023).
Sebelum penganugrahan untuk tokoh-tokoh Muhammadiyah ini, panitia sudah mempersiapkan video dokumenter tentang awal mula berdirinya Muhammadiyah di Desa Sekapuk.
Ranting Muhammadiyah sekapuk adalah salah satu ranting yang berada di Kabupaten Gresik, dan didirikan oleh pelopor-pelopor Muhammadiyah.
Salah satu sesepuh, Ahmad Hamdan menceritakan, orang pertama yang menyebarkan paham Muhammadiyah adalah Bapak Abdul Karim kira-kira pada tahun 1958 akhir.
“Waktu itu latar belakang masyarakat Desa Sekapuk masih banyak yang percaya hal-hal mistis dan Tahayul Bid’ah Churafat (TBC) . Melihat kondisi yang seperti itu, Pak Abdul Karim tergugah untuk menyebarkan paham-paham agama yang sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, kegigihannya dalam berdakwah mulai banyak yang mengikuti. Meskipun di awal berdakwah, banyak yang tidak suka karena belum adanya keterbukaan di masyarakat.
“Muhammadiyah Sekapuk kala itu belum menjadi satu organisasi yang terstruktur tapi hanya sebuah aliran saja, dan ketika terjadi fitnah dengan mudahnya terpecah belah,” imbuhnya.
Namun dia mengaku bersyukur di tahun 80-an berdiri organisasi Muhammadiyah yang terstruktur dan di tahun 1983 dibangunlah sebuah masjid yang dinamakan Al Azhar.
Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Sekapuk
Saat ini Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sekapuk sudah memiliki beberapa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang berkembang, di antaranya RS PKU Muhammadiyah dan MI Muhammadiyah 6 Sekapuk.
H Ali Bahruddin mewakili sesepuh terdahulu yang berjuang untuk terwujudnya AUM Sekapuk mengungkapkan, sosok Abdul Karim merupakan pedagang sekaligus pendakwah yang berdakwah di masyarakat Desa Sekapuk yang dulunya sama sekali belum mengenal ajaran Islam.
“Pada tahun 1966 beliau merangkul masyarakat yang mendukung dan sama-sama memiliki inisiatif untuk membuat balai kesehatan yang saat itu dikenal sebagai PKU Sekapuk,” jelasnya.
Namun pada tahun 1980an PKU Sekapuk sempat vakum dan kembali diaktifkan oleh PRM Sekapuk pada tahun 1997. Lalu di tahun 2015 sudah mendapatkan surat izin operasional menjadi Rumah Sakit.
RS PKU Muhammadiyah Sekapuk ini memiliki peranan penting dalam perkembangan medis dengan menyediakan layanan kesehatan bagi warga sekitar.
Direktu RS PKU Muhammadiyah Sekapuk dr Hendrik Stiyawan MMRS mengungkapkan visi RS PKU ini menjadi rumah sakit pilihan keluarga dengan layanan professional dan islami, dengan motto Creative, Aktive, Responsibility dan Empaty.
Selain RS PKU Muhammadiyah, PRM Sekapuk juga menglola AUM lainnya, yakni MI Muhammadiyah 6 Sekapuk yang memiliki peranan dalam layanan pendidikan dasar bagi warga Muhammadiyah dan sekitarnya.
Kepala MIM 6 Sekapuk M Wasil SPdI menyampaikan, lembaga tersebut senantiasa mengembangkan apa yang bisa menjadi peluang dan berkomitmen meningkatkan kompetensi yang ada di dalam diri untuk kemajuan Muhammadiyah, serta memberikan pelayan terbaik kepada siswa dan wali murid.
Perkembangan Fisik dan Non Fisik
Sementara itu, Ketua PRM Sekapuk Mahzumi menjelaskan, perkembangan Muhammadiyah akhir-akhir ini cukup bagus, baik secara fisik maupun non fisik.
“Secara fisik bisa dilihat bagaimana perkembangan pembangunan yang secara bertahap kita lakukan renovasi, seperti masjid Al Azhar ini Alhamdulilah lebih bagus dan elegan. Termasuk penambahan gedung RS PKU Muhammadiyah dan Madrasah yang sempat mengalami 4 kali perpindahan bangunan dan sekarang lebih besar,” katanya.
Sedangkan perkembangan non fisik yang sudah rutin dilakukan adalah kegiatan kajian Ahad Pagi di Masjid Al Ahzar sejak tahun 2012. “Jadi sudah 11 tahun berjalan dan diikuti oleh kader-kader dari Ranting Sekapuk maupun ranting-ranting lain,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, PRM Sekapuk memberikan penganugerahan kepada tokoh-tokoh pendiri Muhammadiyah di Ranting Sekapuk. Ada 6 tokoh yang diberi penghargaan, dan diwakilkan oleh pihak keluarga.
Berikut ini para perintis, pelopor, pelangsung di bidang dakwah, pendidikan, kesehatan dan sosial budaya dalam persyarikatan Muhammadiyah Sekapuk.
- Abdul Karim
- H Rusdi
- H Matrawi
- H Musripan
- H Anwar
- Makhi
Penulis Elsa Wahyuningtias Editor Nely Izzatul