PWMU.CO – Public Speaking SMA Muhamamdiyah 10 (Smamio) GKB Gresik Jawa Timur, siswa belajar membuat Ice Breaking heboh disampaikan Mursalin CMt CH C Ht C MNNLP, Jumat (20/10/2023).
Motivator dan Trainer Ice Breaking Nasional ini mengangkat tema Ice breaking for great Motivator ini memberikan materi cara membuat ice breaking kepada seluruh siswa kelas X dan XI. Peserta akan mengasah kemampuan public speaking bersama speaker handal special guest. Tujuannya mereka bisa menciptakan ice breaking yang menarik.
Dalam paparan materinya, Mursalin menjelaskan ada berbagai tahapan menjadi motivator yakni visi, semangat, kebiasaan dan syukur Ketika kita ingin menjadi pembicara dibutuhkan persiapan kemudian proses komunikasi.
“Menguasai beberapa ciri audiens yang pertama kinestetik adalah kemampuan seseorang atau audiens untuk menggunakan seluruh tubuh atau fisiknya untuk mengekspresikan ide dan perasaan,” jelasnya.
Selain itu, keterampilan menggunakan tangan untuk mengubah atau menciptakan sesuatu. Kedua, audio visual adalah seseorang yang fokus ke media unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat. Misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
“Ini semua harus dikuasai oleh motivator yang akan memberikan ice breaking,” tambahnya.
Ice Breaking
Siswa kelas X dan XI mengikuti arahan dari motivator meski malu-malu. Mereka mengikuti rangkaian ice breaking, mulai dari B2T berhitung, bernapas, tepuk ganda, kemudian angkat tangan sambil menyanyikan lagu satu jari kanan dan satu jari kiri.
seluruh peserta berdiri mengangkat tangan kemudian bersama-sama menyanyikan lagu jari kanan dan kiri. Suasana jadi lebih heboh dengan ice breaking berikutnya yakni berbagai tepuk mulai dari tepuk semangat, tepuk Tunggal ganda dan tepuk motor membuat semua peserta semangat dan sangat terhibur.
Mursalin mengungkapkan, itulah berbagai ice breaking yang harus kita tahu karena manfaat yang didapat dari diterapkannya ice breaking ini adalah untuk menghilangkan kejenuhan, kebosanan, serta rasa mengantuk.
“Dapat membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, antusiasme dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai,” tandasnya. (*)
Penulis Fitri dewi Sundari. Editor Ichwan Arif.