PWMU.CO – We Love Palestina dari TK Aisyiyah Balongbendo 2. Kegiatan tersebut menjadi rangkaian penggalangan dana untuk Palestina, Jumat (20/10/23).
TK Aisyiyah Balongbendo 2 Desa Suwaluh, Balongbendo, Sidoarjo, menggelar rangkaian acara Galang Dana untuk Palestina. Dalam kegiatan ini, para guru, anak-anak serta walimurid bersinergi menggalang dana untuk korban perang di Palestina.
Sri Amilah SPd, guru kelompok A menuturkan, rangkaian kegiatan “We Love Palestina” diadakan selama dua hari. Pada Kamis (29/10/23), anak-anak diajak melihat tayangan video tentang anak-anak Palestina yang kehilangan orangtua mereka karena menjadi korban perang.
Kegiatan ini disambung dengan menghias amplop yang akan diberikan ke orangtua sebagai tempat uang sumbangan. “Anak-anak dengan antusias menghias amplopnya masing-masing dan memperlihatkan hasil karya mereka,” paparnya.
Siti Aminah SPd, guru kelompok B dan penanggung jawab kegiatan ini menyatakan, “Alhamdulillah, donasi hari ini dari 74 siswa dan wali murid telah terkumpul dana sebesar Rp 3 juta. Semoga apa yang disumbangkan hari ini dicatat sebagai amal ibadah,” jelasnya.
Tetangga Ikut Menyumbang
Sementara itu, Nur Nonita Dewi, salah seorang wali murid kelompok B, menuturkan, “Kami sangat gembira bisa turut serta dalam penggalangan dana untuk Palestina, semoga semakin melatih kepekaan, simpati dan kepedulian anak.”
Di hari kedua, Jumat (20/10/2023), rangkaian acara terakhir adalah kegiatan galang dana. Antusias anak-anak terlihat sejak sampai di sekolah. Begitu turun dari kendaraan, mereka segera mengeluarkan amplop donasi yang sudah mereka hias untuk dimasukkan ke kotak infak. Satu per satu dari para siswa memasukkan amplop dan salaman dengan ibu guru.
Endang, salah satu wali murid dari kelompok A mengaku senang. “Saya senang sekali bisa berkesempatan menyisihkan sedikit rezeki untuk anak-anak Palestina. Bahkan ada tetangga yang ikut menitipkan dana sumbangan walaupun tidak banyak. Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi teman-teman lain. We love Palestina,” pungkasnya. (*)
Penulis Sunarsih. Editor Darul Setiawan.