PWMU.CO – Kiat menjaga iman di dunia maya disampaikan oleh Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muchamad Arifin SAg MAg dalam Pengajian Ahad Pagi di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah Bojonegoro, Ahad (22/10/2023).
Menurutnya, hidup di dunia nyata maupun dunia maya sama-sama akan dimintai pertanggungjawaban. “Dunia nyata terbatas oleh ruang dan waktu, namun dunia maya tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Meskipun dunia maya itu tampak tidak nyata, namun justru harus lebih berhati-hati. Karena hidup di dunia nyata maupun di dunia maya, sama-sama dimintai pertangung jawaban di hadapan Allah SWT,” ucapnya.
Ia lantas membacakan al-Ashr ayat 1-3 beserta terjemahnya.
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.”
Oleh karena itu, ujarnya, manusia harus ingat tugasnya. Sebagaimana disebutkan di dalam adz-Dzariat: 56. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
Ia menegaskan bahwa ayat tersebut menunjukkan kepada hamba-Nya yang beriman, bahwa tujuan hidup itu adalah ibadah.
“Demikian juga dijelaskan di al-Mukminun ayat 115, bahwa, umat manusia, diciptakan di dunia bukan hanya untuk sekedar bermain dan bersenang-senang di dalam hidupnya saja, melainkan memiliki tujuan-tujuan yang lebih besar dari hal tersebut dan harus mereka jalani dan mereka capai sebelum kembali kepada Allah SWT,” imbuhnya.
Arifin mengimbau agar umat Islam tidak terlena dengan dunia maya. Meskipun mereka bisa melakukan sesuatu di dunia maya dengan menyembunyikan identitas asli mereka.
“Ingatlah bahwa Allah itu Maha melihat. Hidup kita selalu dalam pengawasan Allah,” tegasnya.
Ia lantas mengutip Ali Imran: 5
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَخْفٰى عَلَيْهِ شَيْءٌ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤء
Bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan di langit.
“Ingat, hidup di dunia ini hanyalah perjalanan yang singkat,” tandasnya. (*)
Penulis: Ain Nurwindasari Editor Mohammad Nurfatoni