PWMU.CO – Nasyiah Gresik Upacara Sumpah Pemuda Ke-95 sambil menggendong anak sejak pukul 07.20 WIB, Sabtu (28/10/2023).
Sejumlah 13 kader yang mewakili Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Gresik mengikuti upacara di halaman Kantor Pemkab. Gresik, Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 245 Gresik. Tiga di antaranya membawa anak yang masih balita.
Mereka berjajar di barisan Nasyiah bagian belakang. Sambil sesekali mendudukkan anak di sisinya, mereka tetap mengikuti upacara dengan tertib.
Di tengah upacara, seorang petugas kesehatan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Gresik menghampiri mereka. “Adik mau menunggu di sana? Bisa main di sana biar tidak panas,” ujar petugas laki-laki yang tidak diketahui namanya.
Karena anak-anak itu tetap ingin upacara bersama ibunya, maka petugas tersebut meninggalkan barisan. Semakin lama, anak-anak itu mulai membuka tasnya masing-masing dan mengeluarkan aneka mainan dan jajanan dengan dibantu sang ibu.
Alhasil, bertebaran jajan dan mainan di depan mereka. Khusyuk dengan bekal itu, anak-anak terkondisikan tenang hingga upacara berakhir. Keberadaan anak-anak ini menarik perhatian Kader Nasyiah dari PCNA GKB Waviq Amiqoh MPdI yang baris di belakang mereka. Waviq antusias merekam dan memotret anak-anak di antara barisan ibu mereka.
Strategi Kondisikan Anak
Saat diwawancarai PWMU.CO usai upacara sekitar pukul 08.15 WIB, Nur Laila–salah satu kader Nasyiah dari PRNA Suci–mengungkap strategi membuat anak tetap tetang meski cuaca terik. “Alhamdulillah anteng, tergantung bagaimana kita mengondisikannya sebenarnya,” ujar Laila sambil menggandeng anak bungsunya. Dia telah mempersiapkan bekal mainan dan jajan favorit anaknya.
Maulidatus Tsalitsah, kader dari Ranting yang sama, menceritakan, “Awalnya tadi saya bolak-balik ke tepi lapangan yang agak teduh. Tapi di sana sendirian nggak ada temannya. Anak saya minta ikut bergabung ke barisan,” tuturnya sambil menggendong sang buah hati.
Menjelang selesai upacara, dia bahkan bergantian dengan sang suami, Fajar Agus Hari Firmansyah. Fajar yang mewakili Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Gresik bersama enam kader Pemuda lainnya memang berdiri satu barisan dengan kader Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Gresik.
Kader yang baru pindah dari Lamongan itu mengungkap, awalnya dia ragu ketika mau ikut. “Kata Yunda Laila boleh bawa anak, jadi ya saya coba ikut,” ungkap Tsalis, sapaan akrab Maulidatus Tsalitsah.
Veronica EA, kader dari PRNA Suci yang juga membawa anaknya menambahkan, “Ranting Suci semua ada anaknya, he-he. Kader kintil semua. Tiap kegiatan di mana pun pasti bawa anak.”
Ini merupakan pengalaman pertama ketiganya upacara sambil menggendong anak. Meski mengikuti upacara di bawah terik matahari plus menggendong anak, mereka tetap antusias. Laila mengatakan, “Kita bikin enjoy saja, yang penting kita siapkan mainan untuk anak.”
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik Fatma Hajar Islamiyah MPd di akhir upacara mengapresiasi ketiganya. “Di barisan tadi saya mikir, kok pinter ya anak-anak nggak ada suaranya. Waktu upacara selesai mereka juga masih stay (tinggal),” ujarnya.
Fatma lantas ingat bagaimana anak-anak antusias ketika sesekali drone lewat di atas barisan Nasyiah. “Mereka excited sama drone, dengar bunyinya, suara mereka agak terdengar,” kenangnya.
Saat ditanya perasaannya melihat semangat para kader Nasyiah mengikuti upacara ini, Fatma menyatakan, “Saya sangat bangga sekali! Terbukti tidak hanya di acara indoor saja yang bisa membawa anak. Di acara apapun, outdoor, bisa sambil bawa anak. Gak ada alasan gak bisa ikut kegiatan Nasyiah.”
Sebelum pulang, kader Nasyiah dan Pemuda sarapan nasi kotak bersama di tepi lapangan. Wakil Ketua Bidang Pustaka, Informasi, dan Teknologi Digital Nurul Azizah SPsi bersyukur nasi kotak yang dia pesan sesuai dengan jumlah kader yang hadir. “Alhamdulillah jumlahnya pas,” ujarnya sambil membagikan nasi kotak tersebut. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni