PWMU.CO – Cara PPA meningkatkan kemampuan membaca dan menulis perempuan mengemuka dalam perayaan Bulan Bahasa dan Sastra 2023 yang diadakan Pena Perajut Aksara di Ghumah Gedung Agung, Sidoarjo, Jumat (27/10/2023).
Sekretaris Pena Perajut Aksara (PPA) Dhian Harnia menjelaskan pada momen ini, PPA berdiskusi bagaimana meningkatkan minat perempuan untuk membaca dan menulis buku, sehingga setiap tahun minimal akan lahir karya buku.
Dia mengungkapkan, dari pelatihan penulisan yang sudah terlaksana, ada lima bukuu antalogi yang telah terbit. Yaitu Bunga Kehidupan, Mutiara Cinta, Analekta Jelita, Bukan Perempuan Biasa, dan Warna-warni Dunia Anak untuk Semangat Berbagi dan Peduli,” ungkap Dhian Harnia.
“Meningkatkan minat baca tulis khususnya bagi perempuan tidak perlu bicara tentang menulis yang indah atau membaca ratusan buku. Hal paling sederhana adalah mau membaca dengan baik dan benar informasi yang disampaikan, sebagaimana kemampuan dasar literasi yakni menangkap maksud dari data atau tulisan yang disajikan,” jelasnya.
Dhian Harnia menyatakan, sering muncul pertanyaan dari selebaran yang sudah tertulis secara detail, misalnya saat kita belanja online. Karena tidak membaca detail informasi yang sudah tersaji atau bingung mengisi form, sering banyak yang salah. Padahal sudah tertera petunjuk pengisian.
Solusi semua itu perempuan harus meningkatkan kemampuan membaca. Meningkatkan minat baca dari hal sederhana, sebagai perempuan sekaligus ibu rumah tangga, membiasakan membaca info produk dari kemasan yang kita beli,” lanjutnya.
Acara diskusi diakhiri dengan pengambilan video ucapan selamat Hari Bahasa dan Sastra serta menyanyikan theme song buku Warna-warni Dunia Anak.
Tujuan PPA
Dhian Harnia menjelaskan PPA adalah komunitas emak-emak pengiat literasi di Sidoarjo yang lahir dari ‘rahim’ Ikatan Wali Murid SD Muhamamdiyah 1 Sidoarjo (Iwama SD Muhida).
Sejak berdiri pada Oktober 2018, PPA kini telah memilik 39 anggota. Untuk bergabung menjadi anggota, syaratnya telah mengikuti kelas menulis dan sudah menerbitkan buku baik solo maupun antalogi.
Menurutnya, komunitas yang digagas oleh Melati Hutagaul dan Maria Nur Lutfiah ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan budaya literasi perempuan dengan membuka kelas menulis khusus bagi perempuan.
Dai menerangkan, PPA menjadi wadah pemula untuk berkarya, berkreasi, dan berimajinasi lewat tulisan. Melahirkan karya tulis perempuan yang bisa dipertanggungjawabkaan secara moral dan menganut nilai-nilai norma masyarakat dan religi. PPA juga menjembatani terbitnya buku-buku karya anggota komunitas. (*)
Penulis Yekti Pitoyo Editor Mohammad Nurfatoni