PWMU.CO – Aspila menyerahkan dana bantuan untuk Palestina Rp 53,1 J
Juta melalui Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Blimbing, Paciran, Lamongan.
Asosiasi Pengusaha Ikan Lamongan (Aspila) mengumpulkan dana Rp 53.110.000 ini melalui program Save Palestina. Ketua Aspila Mustakim menyerahkannya secara langsung kepada Ketua PRM Blimbing Ahmad Fuad MPdI dan jajarannya, Sabtu (28/10/2023). Wakil Ketua Aspila Emha Fariedz dan pengurus lainnya turut mendampingi. Seperti Agus Andi Wahyudin, Umarto, Narji, Wiwin, H Dhofir dan H Sutiono.
Menurut Emha Fariedz, penggalangan dana untuk rakyat Palesina saat ini sebagai panggilan kemanusiaan. “Dana yang terhimpun berasal dari pengusaha ikan asal Kelurahan Blimbing dan Brondong, kemudian diserahkan ke Lazismu PRM Blimbing untuk disalurkan,” ungkapnya.
Ahmad Fuad pun mengapresiasi positif atas inisiatif Aspila menggalang dana. Pihaknya juga mengucapkan banyak terima kasih telah mempercayakan penyaluran dana kepada Lazismu PRM Blimbing.
Sementara itu, Wakil Ketua PCM Paciran Hendrix Irawan SE MM menyampaikan, “Seluruh dana Save Palestina yang dihimpun PRM Blimbing yang terdiri dari; Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), ortom, jamaah masjid/mushalla dan masyarakat Blimbing, termasuk dari dana dari Aspila untuk meringankan duka saudara Muslim Palestina.”
“Setelah dana terkumpul, semuanya disetorkan ke Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial dan Zakat Infaq dan Sadaqah (MPKS dan ZIS) PC Muhammadiyah Paciran. Insya Allah hari Senin (30/10/2023) dana secara kolektif disetorkan ke Lazismu PD Muhammadiyah Lamongan,” tegas pria yang menjabat Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) itu.
Aspila merupakan perkumpulan pengusaha ikan yang berasal dari Kecamatan Brondong dan Kecamatan Paciran. Selain bergerak dalam usaha profit oriented (keuntungan finansial), Aspila juga menyisihkan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial dan keagamaan atas dasar kemanusiaan. (*)
Penulis Abdurrahman Faris Efendi Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni