PWMU.CO – SD Muga (SD Muhammadiyah 3) Pandaan Pasuruan melaksanakan Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) ke-19, Jumat (3/11/2023).
Peserta mengerjakan soal mulai pukul 07.00 – 09.30 WIB di kelasnya masing-masing.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh 340 siswa mulai kelas 1 sampai kelas 6. Siswa yang lolos mengikuti babak penyisihan tingkat kabupaten hari Ahad (26/11/2023).
Babak semifinal tingkat provinsi hari Ahad (25/2/2024). Babak final tingkat nasional akan diselenggarakan hari Ahad (28/4/2024).
Kegiatan ini adalah tahap awal menghadapi Kompetisi Matematika Nalaria Realistik ke-19 (KMNR-19) se-Indonesia.
Siti Lailatul Maulidiyah SSi, Ketua Pelaksana KMNR di SD Muga, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan menguji kemampuan siswa dalam bidang Matematika.
”Hasilnya bisa dipakai untuk menganalisis kemampuan literasi dan numerasi siswa, dan menjadi bahan evaluasi guru dalam proses kegiatan belajar mengajar Matematika,” katanya.
Kompetisi ini, sambung dia, menunjang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) karena soal yang disajikan bersifat nalar.
Ustadzah Diah, sapaan akrabnya, menambahkan, setiap siswa menyelesaikan soal pilihan ganda 25 pertanyaan yang terbagi dalam lima kemampuan matematis. Yakni Aritmatika, Bilangan, Aljabar, Geometri, dan Statistika.
Hasilnya akan dikirimkan ke Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Surabaya sebagai penanggung jawab wilayah.
Dari hasil uji soal akan diketahui urutan peringkat berdasarkan nilai. SD Muhammadiyah 3 Pandaan mengikutkan 30 persen dari setiap jenjangnya yang dinyatakan lolos untuk mengikuti tahapan atau babak selanjutnya.
Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan kali ini merasa senang. Kamila Sukma Hauri kelas 3 Saturnus mengaku sangat senang bisa menyelesaikan soal-soal Matematika yang diberikan. ”Soalnya agak sulit,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh peserta dari kelas 4 Uranus yaitu Raditia Setio Putra dan Athario Kenzie De Putranto. Mereka mengaku bisa mengerjakan soal-soal meskipun ada sedikit kesulitan. ”Tapi asyik dan seru mengerjakan soal Matematika model begini karena banyak ceritanya,” katanya.
Supaya santai dalam mengerjakan Matematika, manajemen sekolah meminta semua siswa memakai busana muslim. Apalagi bertepatan pada hari Jumat.
Penulis Luqman Wahyudi Editor Sugeng Purwanto