PWMU.CO – Kisah alumni diceritakan dalam Talkshow Edufair 2023 yang diselenggarakan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya di Mas Mansur Hall Smamda Tower, Sabtu (4/11/2023).
Kisah alumni disampaikan Arbi Ali Farmadi, lulusan tahun 2013. Kini menjadi konsultan Shirvano Consulting PT Karangluhur Lima Pilar. Sarjana arsitektur UGM dan magister ITB.
Dia berbicara di depan 334 siswa kelas XII Smamda dan wali siswa dengan menceritakan perjalanan dan pembelajarannya.
”Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, termasuk di mana kita dilahirkan, dan untuk apa kita ada. Tugas kita menjalaninya, melakukan yang terbaik, karena sejatinya, kita semua ditunggu,” kata Arbi Ali Farmadi yang berasal dari Sumenep.
Dia mengatakan, orangtuanya meminta supaya bersekolah di luar Pulau Madura. Meskipun saat itu dia telah diterima di SMA favorit di Madura, dia memutuskan bersekolah ke Smamda Surabaya.
”Belajar di Smamda merupakan tipping point saya. Keluar dari zona nyaman yang awalnya bersama keluarga,” ungkap Arbi.
Dia mulai belajar hidup sendiri di kos-kosan. Masak sendiri, mencuci baju sendiri. Membiasakan jauh dari orang tua dan adik-adik. Mengelola uang secara mandiri. Awalnya dikasih harian, pekanan, sekarang diminta mengelola uang selama sebulan.
”Dari sini, saya mulai perjalanan saya untuk terus belajar mandiri dan akhirnya bisa berkembang hingga saat ini,” tuturnya.
Berpandangan Luas
”Masuk ke Smamda saya mulai belajar berbagai pandangan yang cukup luas,” katanya.
Pertama, belajar kemuhammadiyahan. Membuka wawasan ragam kehidupan lain. Sebelumnya berada di sekitaran orang Madura yang berbasis madzhab Syafiiyah.
Belajar berorganisasi lewat IPM dan pentas seni bernama Smamda expression. ”Saat itu diselenggarakan di Empire Palace. Di sana saya belajar mengheloin Mas Afgan,” jelasnya.
Berikutnya, belajar lifestyle yang beragam berbeda di Sumenep. Inilah yang memperluas pengetahuannya cara bersosialisasi, berkomunikasi, dan berteman di tempat yang lebih luas.
Di Smamda belajar membiasakan shalat berjamaah Dhuhur dan Ashar. Dari shalat berjamaah selalu bareng-bareng mengerjakan suatu hal. Lalu membiasakan ibadah sunnah.
Takdir Berkehendak Lain
Dalam talk show bertema A Great Journey on the Way to an Excellent Future, Arbi menceritakan saat kuliah. Dia pindah ke Surabaya, harapannya supaya diterima di Pendidikan Kedokteran.
”SNMPTN pilihan pertama Pendidikan Kedokteran Universitas Airlangga, pilihan kedua Pendidikan Kedokteran Universitas Brawijaya. Namun keduanya tidak diterima,” cerita Arbi.
Akhirnya lanjut di SBMPTN pilihan pertama sama. Belajar dari pengalaman SNMPTN, pilihan kedua memilih Perencanaan dan Wilayah Kota Universitas Gadjah Mada.
Pilihan ketiga mencari aman, program studi Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Karena sejak SMP saya suka matematika. ”Di Smamda diajar oleh Bu Hajjar mengikuti lomba matematika di Muhammadiyah dan di tingkat lainnya,” lanjut Arbi.
Dari tiga pilihan itu, diterima di jurusan kedua, Perencanaan dan wilayah Kota UGM Yogyakarta. Takdir berkata lain.
Hidup di Yogya perlu adaptasi lagi. Lebih kalem. Suasana nyaman, murah, dan tenang. Bergaul dengan mahasiswa dari Sabang sampai Merauke. Belajar berorganisasi, dan berpetualang ke gunung, laut, dan daratan lain.
Setelah empat tahun kuliah, mengembangkan perusahaan rintisan bidang arsitektur dan perencanaan. Selama mengembangkan perusahaan mengalami pasang surut.
Kegagalan diterima meskipun kecewa. Menerima takdir buruk dengan lapang dada. Bersikap rasional dan proporsional. Bangkit lagi dengan membangun harapan baru.
Menurut dia, terpenting adalah komitmen pada apa yang ingin dicapai. Karena perjalanan panjang dimulai dari langkah pertama.
”Jalankan do action and miracle happen. Karena apabila no action tidak ada satu hal yang terjadi,” tegas Arbi.
Pencerahan
Kepala Smamda Astajab SPd MM menjelaskan, talkshow ini rangkaian Education Fair (Edufair) yang diadakan rutin setiap tahun.
”Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pencerahan bagaimana mendampingi siswa-siswi memilih jurusan ketika ke perguruan tinggi,” ungkap pria kelahiran Lamongan ini.
Najwa Shaka Kurnia, siswi kelas XII MIPA 3 mengatakan, materi yang disampaikan narasumber di talkshow ini sangat bermanfaat memberi wawasan memilih perguruan tinggi.
Penulis Hajjar Ekasari Editor Sugeng Purwanto