PWMU.CO – Smedaka (SMK Pemuda Krian) Sidoarjo juga menjadi pilihan warga non muslim menyekolahkan anaknya di sini.
Kini sekolah Muhammadiyah yang dikelola PCM Krian itu mempunyai dua murid Kristen. Erlita Aulia Sinambela kelas XI jurusan Bisnis Digital dan Abigail Valent Kristiono Putri kelas X Desain Komunikasi Visual.
Keduanya tinggal di Perumahan Trosobo Taman yang berjarak 7 Km dari SMK Pemuda Krian. Mereka naik motor ke sekolah.
Erlita mengatakan, alasan dia bersekolah di Smedaka karena rumahnya dekat dengan sekolah, mencari pengalaman baru, juga anjuran orang tua.
Alasan sama juga disampaikan Abigail. Dia bersekolah di sini karena rumahnya dekat dengan sekolah dan mengikuti jejak Erlita yang satu perumahan. Kedua siswa ini sama-sama alumni SMP Pancasila Krian.
Erlita menjelaskan dia sangat senang menuntut ilmu di SMK Pemuda Krian sebab guru-gurunya menyenangkan dan teman-temannya tidak ada yang membedakan meskipun dia non muslim.
Keduanya mengatakan, sangat nyaman belajar di Smedaka. Tidak ada masalah dengan keyakinan agama. Teman-temannya sangat toleran.
Saat pelajaran baca tulis al-Quran dan shalat, dia belajar di perpustakaan. Erlita sekarang mengikuti program magang kerja untuk kelas XI di supermarket Krian.
Erlita selama di sekolah memakai kerudung seperti teman-teman perempuannya. Ini atas kemauannya sendiri. Sekolah tidak mewajibkan. Orangtuanya juga tahu. ”Saya ingin merasakan sensasi pakai jilbab seperti teman-teman,” ujarnya, Rabu (8/11/2023).
Sedangkan Abigail mengatakan, dia tiap hari mengantar Bella, teman sebangkunya, untuk pelajaran BTQ. Lalu dia membaca buku sambil menunggunya di depan kelas BTQ.
Keduanya juga mengikuti pelajaran al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) sebagai ciri sekolah Muhammadiyah. Tetapi gurunya tidak mewajibkan mengerjakan tugas.
Ketika ditanya apakah Abigail tidak berharap didatangkan guru agama Kristen untuk pelajaran agama, dia menjawab,”Tidak perlu.” Sebab di sekolah ini yang beragama Kristen hanya dua siswa. Nilai agama bisa dimintakan dari gerejanya.
Saat upacara pas pengucapan Janji Pelajar Muhammadiyah dan menyanyi Mars Muhammadiyah, keduanya hanya mendengarkan, tidak ikut menyanyikan.
Kepala SMK Pemuda Krian Hj. Ikbala Nur Aini SPd menjelaskan sekolah Muhammadiyah terbuka kepada seluruh siswa dengan berbagai agama. Sesuai misi Muhammadiyah yang membawa rahmat bagi semesta alam. Mencerdaskan semua anak bangsa.
Seperti sekolah dan universitas Muhammadiyah di Kupang NTT dan Sorong Papua yang murid dan mahasiswanya mayoritas muslim. Dulu tahun 1995 di Smedaka pernah ada murid beragama Budha.
Penulis Rusiati Editor Sugeng Purwanto