PWMU.CO – Guru dan karyawan SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung Surabaya rela menginap di sekolah demi mendengar ceramah Ustadz Dr Adi Hidayat MA (UAH) di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), Sabtu (11/11/2023).
Tabligh Akbar ini diadakan oleh PDM Kota Surabaya merayakan Milad Muhammadiyah ke-111.
Magnet kehadiran UAH menjadikan guru dan karyawan SD Muhammadiyah 6 (SD Musix) Gadung bertekat tidak mau ketinggalan sehingga harus menginap di Sekolah.
“Saya malam ini menginap di sekolah bersama dua orang anak,” kata Anisa Hetawati SPd, guru Bahasa Inggris SD Musix.
Anisa menginap rekan guru dan karyawan lainnya.
“Saya tidak ingin ketinggalan kesempatan ini, mangkanya saya tidak pulang hari ini supaya saya bisa ikut tabligh akbar ini,” ujar Dwi Purwanto, petugas parkir SD Musix.
Pukul 01.30 jamaah dari SD Musix telah siap berangkat menuju UMSurabaya yang berjarak 10 km dengan dua mobil sekolah. Sebagian naik motor.
Rombongan SD Musix datang di UMSurabaya pukul 01.30. Pasukan Kosegu dan Kokam memenuhi gerbang masuk UMSurabaya.
Jamaah laki-laki diarahkan melalui jalur kiri, diarahkan langsung menuju ke Masjid Al-Khoory, sedangkan jamaah wanita diarahkan ke jalur kanan langsung diarahkan ke halaman yang sudah dipenuhi jamaah wanita yang mengenakan busana serba putih.
Tiga pintu ruang utama Masjid Al-Khoory telah tertutup rapat. Sudah tidak bisa memuat jamaah. Ketiga pintu tersebut masing-masing dijaga oleh dua orang anggota Kokam dan dua anggota Kosegu
Ruang utama menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah, sehingga banyak yang ingin masuk, walaupun demikian ada saja yang mau menerobos.
“Maaf bapak ruang utama sudah tidak kuat, silakan atur shof di luar utama” Kata Muhaimin SAg anggota Kosegu yang jaga di pintu utama.
Selanjutnya pria yang mengaku sebagai wiraswastawan ini menjelaskan bahwa sejak pukul 24.00 jamaah dari wilayah Sidoarjo, Mojokerto, Bangkalan, Grerik, dan Lamongan sudah berdatarngan.
“Tetapi pintu utama masjid ditutup sejak pukul 02.00,” ujarnya.
Rangkaian acara sebelum Tabligh Akbar dimulai, diawali dengan shalat tahajud dipandu dengan tiga imam shalat. Tahajud dilaksanakan delapan roakaat empat salam disambung tiga rakaat shalat witir.
Empat rakaat pertama Ustadz Ahmad Mujabi sebagai imam sedangkan empat rakaat dan shalat witir diimami oleh Ustadz Raihan Rama Dhika, dengan suara merdu.
Rakaat terakhir shalat witir dilanjutkan doa qunut nazilah cukup panjang untuk kemerdekaan Palestina. Suara merdu dan lantang dari sang imam, membuat tidak sedikit yang meneteskan air mata ketika dia menangis di tengah membaca doa qunut nazilah.
Menjelang shalat Subuh, Ustadz Adi Hidayat telat hadir dan berada di shaf paling depan melalui pintu samping utama, dengan mengenakan dresscode warna hitam dan syal Palestina.
Penulis Basirun Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post