PWMU.CO – Kokam dan Banser bersama-sama mengamankan Tabligh Akbar Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Sidoarjo di halaman Masjid At-Thohir, Dusun Karombang, Desa Kedungcangkring, Kecamatan Jabon, Ahad (12/11/2023).
Adrul Chodim, Komandan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Sidoarjo, menjelaskan, Barisan Serba Guna (Banser) merupakan pasukan organisasi semiotonom dari Gerakan Pemuda Ansor. Tugas utamanya memberikan pengamanan pada kegiatan keagamaan maupun sosial di lingkungan Nahdhatul Ulama beserta badan otonomnya.
Sedangkan Kokam, sambung Chodim, merupakan bagian penting di dalam struktur Pemuda Muhammadiyah. Pasukan berseragam loreng ini terdiri dari para personel yang sudah terlatih untuk pengawalan dan pengamanan.
Banser maupun Kokam siap diterjunkan di segala medan seperti bencana alam, bakti sosial, pengamanan pengajian dan tugas kemanusiaan. Tugas Kokam menjaga marwah, martabat, kehormatan dan kemuliaan Muhammadiyah,” terang pria yang juga Komandan Kosegu Pimda Tapak Suci itu.
Pengalaman Pertama
Chodim mengungkap, ini pengalaman pertamanya dalam tugas pengamanan bersama antara Kokam dan Banser. Khususnya di kegiatan pengajian yang diadakan oleh organusasi otonom Muhammadiyah.
“Saya mengucapkan terima kasih dan bersyukur bisa memiliki kesempatan untuk melaksanakan tugas pengamanan acara Tabligh Akbar ini bersama 6 anggota Kasatkoryon Banser Kecamatan Jabon. Ini pengalaman pertama sejak 23 tahun saya bergabung menjadi anggota Kokam,” jelas Chodim.
Selama perjalanan mengabdi di persyarikatan Muhammadiyah, Chodim menyimpan pengalaman paling berkesan saat awal bergabung menjadi anggota Kokam. “Saat peristiwa konflik politik pada tahun 2001 yang mengakibatkan banyak Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) menjadi sasaran perusakan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.
Saat itu, sambungnya, dia selama dua pekan bersiaga 24 jam di kompleks persyarikatan demi menjaga keamanan. Selama berjaga, warga Muhammadiyah di sekitar saling gotong-royong untuk menyiapkan kebutuhan konsumsi bagi kader-kader muda yang siaga mengamankan pusat kegiatan persyarikatan.
“Saling menghormati dan merawat rasa persaudaraan ormas terbesar ini menjadi cerminan ukhuwah Islam dan dakwah Muhammadiyah. Semoga kebersamaan ini bisa menciptakan kesejukan di Sidoarjo,” harapnya. (*)
Penulis Yekti Pitoyo Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni