PWMU.CO – Belajar pertahankan Muhammadiyah menjadi alasan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen Jawa Tengah berkunjung dan melakukan studi tiru ke Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Godog, Laren, Lamongan, Jawa Timur.
Hal itu disampaikan Dr Agus Ulinuha saat sambutan mewakili PDM Sragen yang datang mengunjungi PRM Godog, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jum’at (10/11/2023).
Dia mengaku sangat kagum dengan kemajuan Muhammadiyah yang ada di Godog sehingga jauh-jauh datang ke Godog untuk belajar lebih banyak tentang kemajuan Muhammadiyah Godog.
Dr Ulin, panggilan akrabnya, penasaran bagaimana bisa warga Muhammadiyah Godog bertahan dan mempertahankan Muhammadiyah tetap utuh di Desa Godog.
“Kami seorang pembelajar dan ingin belajar ke tempat yang tepat,” ungkap Dr Ulin sambil tersenyum mengakhiri sambutannya.
Rombongan PDM Sragen tiba pukul 10.30 WIB dan disambut dengan meriah oleh grup drumben anak-anak MI Muhammadiyah 01 Godog dan anak-anak SMP Muhammadiyah 08 Godog.
Acara penyambutan dilakukan di Aula Perguruan Muhammadiyah Godog yang dihadiri oleh jajaran PRM, Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA), Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) dan Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM).
Turut mendampingi kegiatan ini dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) serta Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Laren.
Sejarah dan Program Unggulan PRM Godog
Ketua PRM Godog, Koniran, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang rombongan PDM Sragen di Desa Godog. Ia menceritakan awal mula berdirinya Muhammadiyah di Godog, dan juga menyampaikan program-program unggulan yang dimiliki oleh PRM Godog.
“Muhammadiyah di Godog hadir pada tahun 1967 yang dipelopori oleh KH Showab Mabrur dan KH Thoha Abdullah. KH Showab Mabrur merupakah guru sekaligus tokoh masyarakat lulusan pesantren yang paling berperan dalam Pendidikan masyarakat Godog saat itu,” jelasnya.
Sedangkan KH Thoha Abdullah, imbuhnya, merupakan seorang Kepala Desa. Salah satu cara yang ditempuh oleh KH Thoha Abdullah saat menjadikan kaum abangan sebagai kader Muhammadiyah adalah menjadikkanya sebagai perangkat desa.
“Seluruh masyarakat Godog menjadi Muhammadiyah karena tokoh-tokoh pendiri Muhammadiyah adalah warga lokal Godog dan berhasil mempertahankan pengkaderannya hingga saat ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Koniran menjelaskan program-program unggulan yang dimiliki oleh PRM Godog di antaranya adalah rutin membagikan 12 liter beras kepada warga miskin setiap bulan.
“Kami juga menggratiskan biaya kematian, serta menggratiskan biaya sekolah untuk peserta didik yang memiliki saudara bersekolah di AUM yang sama,” imbuhnya.
Dia mengatakan, PRM Godog memiliki manajemen yang baik dalam pengelolaan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang ada di Godog. Hal itu terbukti dengan koperasi yang dikelola PRM Godog memiliki aset sebesar dua milyar.
“PRM Godog juga mendukung penuh atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi di bawahnya seperti Aisyiyah, Nasyiah, Pemuda dan Pelajar Muhammadiyah. Berbagai kegiatan selalu dikolaborasikan sebagai bentuk pengkaderan kepada warga persyarikatan,” pungkasnya. (*)
Penulis Vivid Rohmaniyah Editor Nely Izzatul