PWMU.CO – Smamio ke Smamix paparkan praktik baik Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Ahad (12/11/2023).
Kepala SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik, Ulyatun Nikmah MPd memberikan pemaparan terkait praktik baik yang telah dilakukan Smamio kepada guru-guru di SMA Muhammadiyah 9 (Smamix) Sedayulawas Brondong Lamongan Jawa Timur.
Kegiatan diikuti kurang lebih 40 guru dari Smamix. Mereka mengikuti acara dari awal hingga selesai dengan antusias dan semangat.
Kegiatan dilakukan di Aula K A Zahri mulai pukul 09.00 WIB. Materi yang disampaikan mengenai penyusunan modul P5. Para guru di sana diajak untuk bisa merancang dan menyusun modul projek penguatan profil pelajar pancasila.
“Alhamdulillah senang bisa berkesempatan berbagi praktik baik bersama sekolah Muhammadiyah sekaligus menambah silaturrahmi saudara seperjuangan di daerah pantura,” ungkap ustdzah Ulya, sapaan akrabnya.
Dia menjelaskan, praktik baik merupakan salah satu upaya peningkatan kompetensi guru yang dapat memberikan sebuah pengalaman keberhasilan praktik pengajaran oleh guru yang dapat dimanfaatkan oleh guru yang lain.
“Implementasi kurikulum Merdeka khususnya pada kegiatan P5 disesuaikan dengan kondisi murid dan kebutuhan sekolah yang terlaksana secara fleksibel dengan tetap dirancang untuk penguatan kompetensi dan karakter profil pelajar Pancasila,” imbuhnya.
Sebelum diakhiri, Bapak dan Ibu guru Smamix juga diajak untuk praktik bersama menghitung jejak karbon yang telah dihasilkan dari aktifitas sehari-hari yang mungkin sadar atau tidak mempengaruhi bumi.
“Jejak karbon sendiri merupakan projek yang dilakukan smamio pada tema gaya hidup berkelanjutan,” jelas Ulya.
Sementara itu, Kepala Smamix Sedayulawas, Fazlur Rahman SPd mengucapkan terima kasih kepada Ulyatun Nikmah MPd atas waktunya yang telah memberikan wawasan dan materinya kepada guru-guru Smamix hari ini.
“Harapannya, apa yang telah dipelajari oleh guru-guru kami sejumlah 40 orang ini dapat melaksanakan kegiatan P5 ini dengan baik sekaligus sebagai peningkatan kompetensi guru dalam implementasi kurikulum merdeka,” ujarnya. (*)
Kontributor Yuniarti Alita Editor Nely Izzatul