PWMU.CO – TK Aisyiyah 1 Kota Probolinggo menyemarakkan Milad Ke-111 Muhammadiyah dengan Ceria Pandu Athfal dan Sang Jawara Cilik di Alun-Alun Kota Probolinggo, Jalan KH Mansyur Kelurahan Mangunharjo, Jumat (18/11/2023).
Ceria Pandu Athfal merupakan kegiatan Hizbul Watahan (HW). Sedangkan Sang Jawara Cilik adalah kegiatan Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Keduanya ortom Muhammadiyah yang menjadi pembelajaran ekstrakurikuler di TK Aisyiyah 1.
Pukul 07.00 WIB, 170 murid berkumpul di panggung aula terbuka alun-Alun. Murid kelompok A memakai seragam HW sedangkan kelompok B memakai seragam Tapak Suci.
Pembacaan doa oleh Isnaini Maulida Wahyuni SPd mengawali acara. Semua siswa TK Aisyiyah 1 mengikutinya. Serangkaian doa yang mereka baca terdiri dari al-Fatihah, dua kalimat Syahadat, doa belajar, doa mohon kesehatan dan doa di pagi hari. Kemudian berlanjut menghafal an-Naba’ dan Asmaul Husna sebagaimana pembiasaan sehari-hari di kelas.
Usai berdoa, anak-anak diajak keliling alun-alun bersama guru kelas masing-masing sampai menuju pendopo. Untuk kelompok A berada di pendopo sebelah barat dan kelompok B di pendopo sebelah timur.
Ceria Pandu Athfal
Kepala Sekolah Aryzana Maharanny MPd memandu kegiatan. Dia mengajak siswa membentuk lingkaran dan melakukan tepuk HW. Semua siswa semangat mengikuti permainan cublak-cublak suweng dan bisikan berantai.
Saat permainan cublak-cublak suweng, M. Ja’far Shodiq–siswa kelompok A4–ditunjuk maju. Dia mendapat instruksi mencari koin yang temannya pegang secara bergiliran. Jika berhasil, teman tersebut menggantikan dirinya berada di depan. Begitu cara permainan ini.
Selanjutnya, permainan bisikan berantai. Murid berbaris satu banjar di tiap kelompok kelas yang berjumlah 7 anak. Guru kelas akan membisikkan kata yang tersedia kepada anak yang berada di barisan paling depan. Kata tersebut dibisikkan kembali kepada anak di sebelahnya hingga anak yang berada di barisan paling belakang. Kemudian anak terakhir menyampaikan kata yang dia dengar kepada guru untuk menyamakan kata yang diberikan di awal.
“Permainan ini dapat melatih daya ingat, komunikasi, konsentrasi, kerjasama dan kecepatan berpikir,” terang Aryzana.
Sang Jawara Cilik
Di waktu bersamaan, di pendopo sebelah timur berlangsung kegiatan Tapak Suci. Regi Ariesta–pelatih–menuturkan, gerakan Tapak Suci sebagai olahraga dapat melatih fisik anak.
”Ini juga sebagai persiapan untuk seleksi dalam mengikuti invitasi Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang akan dilaksanakan di bulan Desember,” tambahnya.
Sebagai pemanasan, Regi memberi intruksi kepada murid kelompok B untuk berlari. Selanjutnya, dia melakukan beberapa gerakan Tapak Suci. Semua siswa kelompok B menirukannya. Gerakan tersebut dimulai dari Salam Nasional, jurus katak, gerakan wajib A dan jurus Bayuangga.
“Yuk, siapa yang berani memperagakan gerakan Tapak Suci?” tanya Regi. Kemudian, 12 anak maju mengekspresikan gerakan Tapak Suci.
Kata Regi, ini bertujuan mengukur sejauh mana mereka mengingat gerakan-gerakan tersebut. Pukul 09.30 WIB, semua rangkaian kegiatan selesai. Doa bersama menutup kegiatan itu. (*)
Penulis Umi Kulsum Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni