PWMU.CO – Anies Baswedan: PBB sekolah dan universitas swasta harus nol diungkapkan saat Dialog Terbuka Muhammadiyah bersama Calon Pemimpin Bangsa, Rabu (22/11/2023).
Dialog Terbuka Muhammadiyah bersama Calon Pemimpin Bangsa dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Edutorium Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Calon Presiden Anies Baswedan dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah ini menegaskan komitmennya tentang kesetaraan di bidang pendidikan. Anies berharap sekolah dan universitas swasta tidak terbebani biaya tanah, salah satunya dengan pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Sekolah-sekolah swasta dan universitas swasta menurut kami harus dibebaskan dari PBB atas tanah mereka. PBB harus nol,” ungkap Anies disambut gemuruh tepuk tangan hadirin.
Menurut Anies, tanpa ada kampus universitas swasta dan sekolah swasta maka kita tidak cukup menyekolahkan anak-anak Indonesia. “Cara negara membayar balik adalah PBB untuk sekolah dan kampus, semua yang sifatnya sosial, termasuk rumah sakit yang sifatnya sosial itu nol PBB-nya,” tegasnya.
Banyak sekali, lanjutnya, perguruan tinggi dan sekolah swasta yang mahal. Itu karena mereka harus mengakuisisi tanah, harus beli tanah. Dan tanah itu selalu komponen termahal. Semua sekolah dan universitas swasta, biaya paling mahal adalah tanah.
“Jadi kami ke depan, ingin tanah-tanah negara bisa dimanfaatkan oleh swasta. Selama itu dipakai untuk pendidikan, kesehatan dan kegiatan sosial,” ujarnya kembali disambut tepuk tangan hadirin.
Apalagi, sambungnya, seperti Muhammadiyah dan NU. Sudah mendidik bangsa Indonesia sejak sebelum negeri ini ada. Kenapa sesudah ada negara justru berbalik. Kita ini pelit kepada rakyat kita sendiri. Pelit kepada swasta kita sendiri. Mereka mendidik anak-anak Indonesia, bukan mendidik orang asing. Mereka mendidik bangsa kita sendiri. Jangan pernah bedakan swasta dan negeri.
“Tanah negara itu dipakai oleh swasta tidak hilang. Kalau itu dipakai oleh investor asing malah bisa hilang. Jadi bayangkan, kalau pendidikan, kalau sekolah seluruh Indonesia tidak terbebani oleh belanja tanah di awal, maka SPP-nya akan murah, biaya sekolah akan murah. Dan itu bisa dirasakan oleh seluruh keluarga-keluarga kita di Indonesia,” paparnya.
“Jadi kita ubah itu. Negara itu hadir bukan hanya dengan bantuan secara fiskal. Tetapi negara hadir mengurangi biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perguruan tinggi dan sekolah swasta. Sehingga mereka bisa mengurangi beban untuk keluarga kita di Indonesia,” jelas Anies. (*)
Penulis Sugiran Editor Mohammad Nurfatoni