PWMU.CO – Hadirnya orang tua Fenisia Putri Fatikhatur Rizky Nazeela pada Olimpiade Olahraga Siswa Muhammadiyah (O2SM), membuat Fenisia bisa meraih juara.
Hal tersebut diungkapkan siswa Kelas 10 Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Karangasem (Mamsaka) Paciran ini. Ia berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih medali emas dalam O2SM cabang olahraga panahan yang digelar PDM Kabupaten Lamongan, Jumat (17/11/2023).
Fenisia mengaku, saat pertama tiba di tempat lomba, yakni di Pondok Al-Mizan Lamongan, bayangan lawan-lawan tangguh membuatnya merasa pesimis. Wajah para atlet yang terlihat sungguhan menjadi tantangan nyata.
“Sebab banyak peserta yang terlihat seperti atlet sungguhan,” akunya.
Kekhawatiran itu semakin bertambah ketika ia mendengar pengumuman bahwa pertandingan akan dimulai dalam waktu 10 menit.
“Namun seiring berjalannya waktu, saya tidak hanya menghadapi lawan di arena, tetapi juga menghadapi pertarungan internal dalam diri saya, sehingga saya memperoleh raihan nilai awal yang sangat rendah,” ceritanya.
Dia mengatakan, rasa frustasi menyerang ketika melihat angka-angka di papan skor. Apalagi ketika pertandingan dimulai. Nilai di rambahan awal sangat jelek, sehingga membuatnya frustasi.
Namun, di tengah keputusasaan, dia merasa cahaya harapan datang dari sudut yang tak terduga. Dengan penuh dukungan, orang tua Fenisia tiba di tempat perlombaan. Kehadiran mereka menjadi pendorong utama bagi Fenisia untuk tidak menyerah.
“Ketika saya melihat orang tua di sana, saya merasa memiliki kekuatan tambahan. Mereka selalu mendukung dan percaya, bahwa saya bisa melampaui batas,” ungkapnya.
Menurutnya, dukungan tersebut tidak hanya menjadi semangat baru, tetapi juga mengubah dinamika pertandingan. Fenisia bangkit dari ketidakpastian dan mampu menunjukkan kemampuan yang sesungguhnya.
“Kemenangan akhirnya bukan hanya sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga hasil dari peran besar orang tua dalam membangkitkan semangat juang anaknya,” ucapnya.
Dia pun mengakui bahwa kemenangan ini bukan hanya kemenangan dirinya pribadi. “Tetapi ini juga kemenangan keluarga saya. Mereka adalah sumber inspirasi sejati,” tambah Fenisia sambil tersenyum bangga.
Dia mengatakan, kisahnya tersebut tidak hanya menjadi cerminan keberhasilan dalam olahraga, tetapi juga menggambarkan kekuatan dukungan keluarga sebagai kunci utama meraih prestasi gemilang.
“Dalam setiap panahan yang dilepaskan, terbukti bahwa hadirnya orang tua tidak hanya menjadi penyejuk di tribun, tetapi juga penentu semangat untuk meraih kemenangan,” pungkasnya. (*)
Kontributor Wahidul Qohar Editor Nely Izzatul