PWMU.CO – Suka duka Bank Wakaf Mikro membantu kumis terbel dari rentenir terungkap dalam Koordinasi Aisyiyah Wilayah Kerja 3 (Wilker 3) Bojonegoro yang digelar Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (25/11/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh tiga anggota PWA Jawa Timur, yaitu Dra Nelly Asnifati (Wakil Ketua), Sumiati SAg (Majelis LLHPB PWA), dan Ratna Eni Sulistyo Widi Astrini (Majelis LLHPB PWA). Hadir pula beberapa pimpinan harian dari Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan.
Koordinator Wilker 3 Neli Asnifati, menjelaskan, ini merupakan pertemuan perdana dengan tiga agenda. Pertama, kunjungan ke Bank Wakaf Mikro (BWM) Sinar Mandiri Sejahtera yang berlokasi di Kelurahan Ronggomulyo, Kecamatan Tuban. Kedua sharing keunggulan masing-masing daerah yang bisa menjadi inspirasi daerah lain. Ketiga kunjungan ke rumah bibit di Desa Wangun, Kecamatan Palang, Kabupatem Tuban.
Sejarah BWM Sinar Mandiri Sejahtera
Ketua Pengelola BWM Sinar Mandiri Sejahtera, Neffi Mundholafati SM, menjelaskan BWM ini didirikan pada tahun 2017 dengan bantuan dana dari Laznas sebesar Rp 4,3 miliar. Dana tersebut digunakan untuk usaha simpan pinjam dengan sasaran orang kumuh, miskin, dan terbelakang (kumis terbel) yang kebanyakan mereka istri para nelayan di di Kecamatan Tuban. Tujuananya agar mereka tidak terlibat pinjaman rentenir.
“BWM ini juga merupakan lahan dakwah bagi PDA Tuban, karena rata-rata para nasabah ini masih jauh dari ilmu keagamaan. Kemudian tim pengelola bersinergi dengan Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK), Majelis Kesehatan, dan Majelis Ekonomi memberikan pembinaan keagamaan, kesehatan, dan pemgembangan ekonomi kepada kelompok nasabah,” terangnya.
Dia menerangkan, dengan pengawasan OJK, BWM ini bisa memberikan pinjaman kepada nasabah sebesar Rp 1-3 juta kepada nasabah dengan jangka waktu 40-50 pekan tanpa jaminan apapun kecuali jaminan anggota kelompok masing-masing.
“Dan sebelum menjadi nasabah, pengelola juga melakukan telisik latar belakang calon nasabah dengan mencari informasi dari beberapa tetangga calon nasabah,” ujarnya.
Dia menambahkan, bahwa BWM ini mempunyai 149 nasabah yang dibagi menjadi beberapa kelompok dengan nama Silmi (Silaturahmi Mingguan) dengan anggota kelompok antara 10-20 orang.
“Gabungan 2-3 kelompok ini akan memperoleh materi kajian keislaman misalnya cara berwudhu dan shalat,serta pengetahuan tentang kesehatan dan pengembangan ekonomi mulai dari produksi, pengemasan, dan pemasarannya,” paparnya.
Baca sambungan di halaman 2: Pahit Manisnya Mengelola BMW