PWMU.CO – Kalau anak panas, sebaiknya mengompres pakai air apa? Pertanyaan ini dikupas di Pelatihan P3K dan Kebencanaan Rumah Tangga di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik.
Dalam pelatihan yang diselenggarakan Departemen Kesehatan dan Departemen Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LHPB) Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Gresik pagi itu, dr Imam Suyuthi SpAn menjelaskan cara menangani kegawatdaruratan sehari-hari. Salah satunya ketika anak mengalami panas.
Dokter Imam menyarankan mengompres anak menggunakan air biasa. “Karena saya berusaha membuat suhu anak saya mirip dengan suhu ruangan biasa,” ungkapnya, Ahad (3/12/2023).
Mengapa tidak kompres pakai air panas atau dingin? Kata dr Imam, panas itu respon tubuh untuk melawan penyakit. “Orang pada saat ada penyakit, suhu tubuh dinaikkan untuk melawan. Kalau dikompres pakai air dingin, memang akan dingin (sementara). Tapi pengaturan suhu tubuh akan kembali panas lagi,” ungkapnya.
Pengaturan panas tubuh akan bekerja menaikkan suhu tubuh lagi kalau memang sedang ada penyakit. “Lho kok dingin? Kan harusnya suhunya nggak segini. Panas lagi,” begitu dr Imam menirukan pengaturan suhu tubuh kalau bisa bicara.
Intinya, kata Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik (RSMG) itu, bikin air kompres seperti suhu normal saja. Usai menyimak penjelasan dr Imam, para peserta dibagi menjadi dua kelompok besar untuk praktik bersama Tim Komite Kesehatan Bencana RSMG. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni