PWMU.CO – SD Mukrida studi tiru di MI Muhammdiyah 1 Probolinggo (MIM Sapro), Jln. Diponegoro No. 15 Kota Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (30/11/2023).
Sebanyak 30 guru dan karyawan mengikuti studi tiru ini. Turut hadir pula Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krian Emil Mukhtar Efendi SKom, Wakil Ketua PCM Krian Bidang Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) Sulthon Dedi Wijaya MPd, Ketua Majelis Dikdasmen PNF Nyoman Suwarta MHum dan Ketua komite SD Mukrida H. Fathul Anam.
Kedatangan rombongan SD Muhammadiyah 2 Krian (SD Mukrida) Sidoarjoi pada pukul 09.30 mendapat sambutan hangat oleh Kepala Sekolah Mimsatuprob Hanafi SAg MPd sekaligus siswa di halaman sekolah. Kepala SD Mukrida Nanang Rouful Akbar SPdI MPd lalu menjelaskan maksud kedatangan mereka.
“Kedatangan SD Mukrida murni ingin belajar, ingin menimba ilmu bagaimana mengelola lembaga untuk menjadi sebesar ini. Kita ingin mempelajari apa yang bisa kita amati, tiru, dan terapkan di lembaga kami,” ujarnya.
Nanang berharap, kehadiran rombongan guru SD Mukrida di MIM Sapro bisa mendapatkan ilmu yang banyak untuk diterapkan dan ditiru di SD Mukrida.
Keunggulan Mimsatuprob
Kepala MIM Sapro Hanafi menjelaskan, MIM Sapro memiliki visi yakni tangguh dalam imtaq, unggul dalam iptek, mandiri, dan berwawasan lingkungan. “Harapan kami tangguh dalam Imtaq (iman dan taqwa) menjadi lulusan dari sini menjadi pribadi yang imtaq. Kemudian unggul dalam Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), unggul dalam lomba, dan olimpiade,” jelasnya.
Selaras dengan visinya, MIM Sapro memiliki berbagai prestasi mulai dari tingkat lokal hingga tingkat nasional. Dari berbagai prestasi yang diraih ini MIM Sapro mulai dikenal dan diminati masyarakat Probolinggo. “Alhamdulilah tahun 2023 ini MIM Sapro sudah masuk kategori sekolah adiwiyata dan menjadi kebanggan Kemenag,” ujar Hanafi.
Dalam sesi tanya jawab, Hanafi menjawab pertanyaan terkait rutinitas siswa di sekolahnya. “Rutinitas sebelum bel berbunyi siswa berbaris dan bergantian menyanyikan lagu kebangsaan, membaca ikrar janji pelajar Muhammadiyah dan visi MIM Sapro, kemudian masuk ke dalam kelas untuk berdoa bersama, dilanjutkan salat dhuha berjamaah dan mengaji bersama,” ungkapnya.
Adapun kegiatan Baca Tulis al-Quran (BTQ) menggunakan Metode Tajdied dengan hitungan tepuk. “Siswa dilatih menyeimbangkan otak kanan kiri dan hitungan pajang pendek mendengung dalam membaca al-Quran. Tim pengajar BTQ diampu oleh guru kelas, sehingga setiap guru wajib bisa mengajar BTQ,” imbuhnya.
Studi tiru diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan oleh Kepala SD Mukrida Rouful Akbar kepada Kepala MIM Sapro Hanafi. Mereka juga berkeliling sekolah untuk melihat gedung dan sarana prasarana MIM Sapro. (*)
Penulis Okvi Anggar Dani Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni