![Semangat 3J](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2023/12/Nugraha.jpg?resize=800%2C599&ssl=1)
PWMU.CO – Semangat 3J menjadi kunci memajukan Muhammadiyah dikupas dalam Gebyar Milad ke-111 Muhammadiyah oleh PCM Asembagus Situbondo di halaman Masjid Mujahidin, Ahad (10/12/2023).
Pembicara Nugraha Hadi Kusuma MSi, Ketua Divisi Kerjasama Dalam Negeri PWM Jawa Timur, menyampaikan semangat 3J Muhammadiyah dalam gerakan kebangsaan.
Dia menjelaskan, J pertama adalah Jamaah. Maksudnya adalah Muhammadiyah harus solid dan sungguh-sungguh memajukan jamaah.
“Ibadah ghairu mahdahnya warga Muhammadiyah yaitu keorganisasian. Organisasi kita ini berlandaskan Quran dan hadis. Jumlah pimpinan kita merujuk kepada Rasulullah yang suka bilangan ganjil mulai dari pimpinan ranting hingga pimpinan pusat,” jelasnya.
Menurut dia, gerakan orang beriman itu adalah amal kebaikan bukan gerakan bid’ah, gerakan saling mencaci maki di media sosial.
Ia menambahkan pendiri NU dan Muhammadiyah itu bersaudara dari satu nasab, maka hendaknya kita juga bersatu, bekerja sama memajukan umat dan bangsa.
J kedua, kata dia, jam’iyah. ”Apa itu jam’iyah itu organisasi dan organisasi ini hukumnya sunnah karena telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw,” jelasnya.
Muhammadiyah itu pendiri bangsa ini, sambungnya, dengan bermuhammadiyah kita menyelamatkan kebangsaan ini yang akan kita pertanggung jawabkan nanti di hati akhir.
Pesan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, jaga lingkungan di mana kita berada, jangan kita rusak dengan hal hal yang tidak benar berdasarkan hukum negara. Jaga lingkungan di mana kita berada agar lingkungan di sekitar kita menjadi baik dan terjaga. Jaga kondusivitas sebelum Pemilu 2024.
J ketiga adalah jariyah. Gerakan amal itu penting. Orang Muhammadiyah itu gampang beramal karena mereka memiliki prinsip bahwa apa yang kita miliki ini adalah milik Allah.
“Salah satu jariyah terbesar di milad ke 111 ini adalah Muhammadiyah menghadirkan pemimpin yang amanah mulai dari tingkat ranting hingga tingkat pusat,” tambahnya.
Semangat 3J, kata Nugraha, ini akan menjadikan cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Asembagus menjadi Pimpinan cabang yang berkemajuan.
![](https://i0.wp.com/pwmu.co/wp-content/uploads/2023/12/abdul-malik-mag.jpg?resize=650%2C485&ssl=1)
Jangan Tunggu Pensiun
Pembicara lainnya dalam Tabligh Akbar disampaikan Ketua PDM Bondowoso M. Malik MAg.
Ia menyampaikan Muhammadiyah memakai istilah Islam berkemajuan yang bersumber dari al-Quran dan hadits agar bisa mendorong, menginspirasi, memotivasi pemeluknya menjadi umat Islam yang berkemajuan.
”Muhammadiyah dan Ortomnya harus diurus oleh orang-orang yang sibuk. Karena orang yang sibuk itu bisa mengatur waktu, bisa berkreasi bisa berinovasi,” ujarnya.
Jadi, kata dia, untuk mengurus Muhammadiyah tidak perlu menunggu pensiun. Mumpung masing sehat masih kuat kita urus Muhammadiyah.
Malik menyampaikan, keimanan dan kepercayaan bukan hanya dalam hati tetapi juga harus bisa dibuktikan dengan aksi perbuatan.
Pembagian Sembako
Gebyar milad Muhammadiyah di PCM Asembagus Situbondo sudah dimulai Sabtu, 18 November lalu dengan parade drumband Gita Mentari MI Muhammadiyah. Kemudian pembagian sembako untuk kaum dhuafa di Desa Perante, Awar-awar, dan Trigonco.
Imam Junaidi, Ketua Panitia Milad Muhammadiyah PCM Asembagus menerangkan, pembagian sembako dilaksanakan pada pagi hari pukul 09.00 bertempat di mushala-mushala Muhammadiyah untuk memudahkan penerima mengambil karena sebagian besar penerima adalah lansia.
Dana sembako berasal dari para donatur. Hasil donasi mencapai Rp 10.975.000 dan beras 50 kg. Dari dana tersebut dibelanjakan beras, minyak,mi, dan telur. Terkumpullah 111 paket sembako untuk 111 kaum dhuafa.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Asembagus Agus Susanto, ber terima kasih kepada semua anggota Muhammadiyah, Aisyiyah, ortom, dan donatur yang menyukseskan kegiatan ini.
Penulis Nurul Karimah Mursyidah Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post