PWMU.CO – Asal mula program Filantropis Cilik diceritakan dalam Gathering Anak Asuh yang diinisiasi Lazismu berkolaborasi dengan Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik, Sabtu (16/12/2023) pagi.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kabupaten Gresik M. Fadloli Aziz SSi MPd menceritakannya saat melaporkan kegiatan yang berkaitan dengan filantropis cilik atau program orangtua asuh. Yakni bermula ketika Majelis Dikdasmen dan PNF punya program Lomba Lingkungan Sekolah Muhammadiyah Sehat (LLSMS) pada 2017.
“Saat itu kami bersama Majelis Lingkungan Hidup berkolaborasi mengunjungi semua sekolah yang ada di Kabupaten Gresik, satu per satu, itu jumlahnya ada 79 sekolah,” ujarnya di Hall lantai 4 Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik.
“Di sana kami mendapat banyak hal. Di samping memang kebersihan, keindahan, keasrian sekolahnya, kami mendapati hal-hal yang lain saat sharing dengan kepala sekolah. Di antaranya ada yang curhat,” kenangnya.
Aziz lantas mengungkap curhatan itu, “Pak Bu, di sini di sekolah kami kesejahteraan guru masih sekian.”
Kata Aziz, tidak sedikit jumlah sekolah mitra tertentu yang gurunya masih mendapat gaji di bawah Rp 300 ribu. “Itu menjadi keprihatinan tersendiri bagi kami yang belum bisa berbuat apa-apa. Gaji sekian pun kadang tidak tertib diberikan setiap bulan. Kadang baru 3-6 bulan dirapel pembayaran gajinya,” ungkap guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik itu.
Dia mengakui, “Itu sebagai catatan bagi kami yang mengunjungi sekolah-sekolah. Termasuk itu implikasi sekolah-sekolah di daerah tertentu. Kalau saya hitung lebih dari 10 sekolah itu memang tidak memungut SPP. Jumlah siswa kecil. Dana BOS tidak tercukupi untuk operasional sekolah padahal sudah jelas untuk setiap bulannya sehingga terimplikasi pada honor guru dan sebagainya.”
Kemudian pada LLSMS yang kedua, Aziz ingat ketika Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni sampai hampir terjedug kepalanya ketika mengunjungi sekolah tertentu yang kondisinya masih sangat kurang layak. Akhirnya dari kejadian yang mereka temui di kunjungan itu pihaknya coba mencari solusi. “Paling tidak meminimalisir hal yang saya sampaikan tadi,” imbuhnya.
Pihaknya mencoba berkomunikasi dengan Lazismu. Dia bersyukur gayung bersambut. Lazismu menawarkan program filantropis cilik. “Di mana di sekolah-sekolah, kita berikan kaleng ke anak-anak. Mengajari anak-anak berinfak dalam keadaan lapang maupun sempit,” ungkapnya ketika diskusi program ini pertama kali dengan Lazismu Gresik.
Akhirnya berjalanlah program filantropis cilik itu dimana mantan Ketua PDM Gresik Dr H Taufiqullah Ahmady MPdI meluncurkannya di salah satu sekolah.
Hadir pada Gathering Anak Asuh ini Lazismu daerah dan cabang, orangtua asuh (donatur) dan anak asuh, serta guru pendamping. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni