PWMU.CO – Doa untuk Palestina lewat puisi, Gebyar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SD Muhammadiyah 11 Surabaya (SD Muhlas) menjadi haru, Jumat (15/12/23).
Momen yang ditunggu-tunggu siswa dan orangtua SD Muhlas diakhir semester ganjil yaitu pagelaran P5 akhirnya dilaksanakan. Namun ada rasa haru dalam penampilan siswa ketika sesi pembacaan puisi untuk warga Palestina.
Puisi dibacakan di sela-sela penampilan tari Nusantara yang menyuguhkan beberapa gerakan tari daerah yang ada di Indonesia diantaranya tari remo dan atraksi barongan dari Jawa Timur, tari Bali dan tari Saman.
Gerakan tari yang kompak dan penuh semangat dengan iringan musik yang rancak dan harmonis menambah semangat siswa serta pemberian aplouse dari para undangan bergema memenuhi Auditorium AR Fachruddin lantai 4 gedung SD Muhlas.
Belasan anak lari kecil menuju panggung ada yang membawa bendera merah putih dan bendera Palestina. Serta salah satu siswa Xavier Mikhail Al Ghazali dari kelas V Asy- Syuro membacakan puisi yang ditujukan bagi rakyat Palestina.
Dengan iringan musik yang sahdu, sejenak suasana hening dan para penonton larut dalam keharuan saat puisi dibacakan. Puisi hasil karya wali kelas V Asy Syuro Fathanur Rosyid SPd ini dibacakan Xavier dengan penuh penghayatan dan seolah-olah menghipnotis penonton.
Fathanur Rosid mengatakan dalam memeriahkan acara ini, setiap perwakilan kelas menampilkan berbagai kreasi. Kreasi bisa berupa tari, lagu, paduan suara dan lainnya.
“Kelas kami menampilkan tari Nusantara dan di selingi pembacaan puisi yang berjudul Palestina Sealiran Darah untuk menanamkan empati akan penderitaan saudara semuslim kita yang ada di Palestina,” katanya.
Dia menuturkan, kegiatan ini sebagai upaya menginformasihkan kepada orangtua akan hasil karya siswa selama semester ganjil.
Selain itu, momen ini pula kami manfaatkan untuk pesan moral akan perang yang terjadi di Palestina sebagai bentuk empati bahwa sesama muslim bagaikan bangunan yang saling menguatkan.
Jika Palestina tersakiti maka Indonesia merasakan sakit yang sama. Namun dengan bentuk jihad yang berbeda. “Semoga gelar karya dan penerimaan raport kali ini bisa menjadi motivasi siswa semangat belajar dan berkarya yang nantinya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” Imbuhnya.
Di sela-sela kegiatan, Xavier Mikhail Al Ghazali mengaku sempat grogi karena ini pertama kalinya selama di SD Muhlas membaca puisi.
“Karena ada ustad Ocid (panggilan akrab walikelasnya) yang memberi kode semangat akhirnya plong selesai juga membaca puisi untuk saudara kita di Palestina,” tuturnya pada PWMU.CO.
Sementara itu, Inenda Maha Ayu Maulidita orangtua Xavier mengungkapkan ini adalah pengalaman pertama baca puisi dan mengharukan isi puisinya tentang doa dan harapan bagi rakyat Palestina.
“Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman yang berharga bagi anak-anak dan kita berdoa supaya peperangan di Palestina berakhir dengan damai dan tenteram bagi warganya,” harapnya.
Berikut teks puisi berjudul Palestina Sealiran Darah
Palestina adalah jantungku
Indonesia adalah hatiku
Palestina dan Indonesia adalah satu tubuh
Mengalir di dalamnya darah aqidah lillah
Palestina berdarah, Indonesia meradang
Palestina tersakiti, Indonesia menyeka luka
Palestina lebur, Indonesia mengangkat tangan
Merdekakan Palestina Bebaskan Gaza
Selamatkan rakyat tak berdosa
Selamatkan anak-anak teraniaya
Berdoa dengan buliran air mata
Keihlasan hati, mengharap Ilahi Robbi
Penulis Muriyono. Editor Ichwan Arif.