PWMU.CO – Siswa SMA Muhammadiyah 5 (Smala) Dukun, Gresik, Jawa Timur, menyambangi kediaman salah satu anak dari Masmundari, sang maestro damar kurung, Sabtu (16/12/2023).
Menjelang diadakannya Smala Project Fest (SPF) #2, beberapa siswa Smala didampingi oleh Muhammad Kamilullah SPd, guru pendamping, mendatangi kediaman Ruqayyah yang terletak di Jalan Gubernur Suryo Gang VII, Nomor 41, Tlogopojok, Kroman, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Dia merupakan anak pertama dari Masmundari.
Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mendetail tentang damar kurung. Muhammad Kamilullah menyampaikan rasa bangganya kepada para anak didiknya.
“Jadi hari ini saya mendampingi anak-anak untuk melakukan wawancara ke rumah anak dari Mbah Ndari. Rasanya senang pas tahu kalau meraka mengangkat damar kurung di proyek kali ini, bahagia melihat mereka begitu tertarik untuk mengerjakan dan mau tahu tentang kesenian khas Gresik dengan penuh semangat,” tuturnya.
Dalam wawancara yang berlangsung pada siang hari itu, Ruqayyah menjelaskan bagaimana proses pembuatan damar kurung kepada para siswa Smala, “Yo iku Nak, gawe pen snowman, digambar ning kertas roti. Cat sing gawe yo kudu tumbas ten Surabaya, gak onok ten Gresik,” ucapnya ketika ditanya mengenai alat dan bahan pembuatan damar kurung.
Menurut dia, alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan damar kurung kini disesuaikan dengan ketersediaan yang ada. Seperti penggunaan kayu yang awalnya menggunakan bambu, kini beralih ke kayu kiloan. “Kayune nggih gawe kayu kilonan Nak, lek iko gawe kayu ori, saiki nggih susah gelek kayu ori niku,” sambungnya.
Selain cara pembuatan, Ruqayyah juga menyampaikan gambar apa saja yang biasanya diceritakan dalam damar kurung. Berdasarkan penjelasan yang beliau sampaikan, ada banyak sekali tema yang diangkat, mulai dari rumah atau bangunan, pernikahan, acara sunatan, hingga pasar malam.
“Gambar sing ning damar kurung nggih wernan Nak, yo onok omah, yo onok kemanten, sunatan, yo pasar malam barang. Iku kabe opo jere sing nggambar,” tuturnya.
Di akhir wawancara, Ruqayyah mengatakan bahwa saat ini di keluarganya, hanya tersisa dirinya dan sang putra, Andri, yang tetap bertahan untuk melestarikan kesenian damar kurung ini. “Sak niki nggih ibu kale anak ibu, Mas Andri, niki tok Nak. Wong niku mas Majek sampun gak onok,” terangnya.
Berikan Kejutan luar biasa dalam SPF#2
Roidhotul Islamiyah, siswa kelas XI-1 yang ikut dalam wawancara ini, mengaku bangga menjadi bagian dari Gresik karena kota yang tergolong kecil ini ternyata memiliki permata indah yakni damar kurung.
“Saya merasa bahwa, oh jadi seperti ini Gresik, nggak nyangka kalau damar kurung yang terlihat seperti lukisan biasa ternyata itu seluar biasa ini. Susah dideskripsikan, intinya saya menyadari betapa luar biasanya damar kurung setelah kita menguliknya secara mendalam. Dan saya bangga menjadi orang Gresik,” ungkapnya.
“Kami akan memberikan kejutan luar biasa untuk SPF#2 nanti, biar para pengunjung juga ikut bangga dengan kota kelahiran mereka ini,” imbunya.
Senada dengan ungkapan Roidhotul Islamiyah, siswa lain, Fatihatur Rizkiyah siswa kelas XI-I juga menyampaikan mereka sedang mempersiapkan kejutan luar biasa untuk menyukseskan SPF#2.
“Kami sedang dalam tahap persiapan untuk SPF#2, dan datang ke Gresik buat wawancara soal damar kurung ini salah satunya. Jadi kita nantikan bersama kemeriahan SPF#2 yang insyaallah terlaksana Januari mendatang.” (*)
Penulis Nur Halisa Editor Mohammad Nurfatoni