PWMU.CO– MEK PDA Gresik menyelenggarakan sosialisasi keamanan pangan ritel dan literasi keuangan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Ahad (17/12/2023) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik.
Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik, Iffah Nurdiani ST mengungkapkan, kegiatan ini dihadiri oleh anggota MEK PCA se-Kabupaten Gresik, pengurus koperasi BUEKA As-Sakinah dan pengurus Ipas Store.
Iffah menyatakan kegiatan yang diikuti sekitar 75 peserta tersebut bertujuan memberikan pemahaman dan kesadaran pada produsen pangan untuk memproduksi makanan yang aman dan bermutu.
“Sehingga bisa meminimalisasi terjadinya keracunan pangan pada konsumen khususnya bagi pelaku usaha umkm di ‘Aisyiyah,” terangnya.
Sebelum materi dimulai, mewakili Majelis Tabligh dan Ketarjihan, Ain Nurwindasari MIRKH menyampaikan kultum yang terkait keamanan pangan. Ia juga mengingatkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh MEK tersebut merupakan bagian dari jihad ekonomi.
Ain menekankan bahwa keamanan pangan (food security) merupakan konsep yang memiliki landasan dalam Al-Qur’an.
“Dalam Islam, dua hal mendasar yang harus terpenuhi dalam keamanan pangan yaitu, halal dan thayyib (baik). Sebagaimana disebutkan di dalam al-Baqarah ayat 168. Halal yaitu dari segi dzat makanan atau minuman itu sendiri tidak termasuk yang dilarang untuk dikonsumsi dan dari segi cara mengolahnya. Juga thayyib, yaitu mengandung gizi ataupun nutrisi dan tidak membahayakan bagi tubuh,” terangnya.
Literasi Keuangan
Hadir sebagai pemateri literasi keuangan, Nur Aini SPd, Sekretari MEK Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur.
Pemateri literasi keuangan, Nur Aini SPd menekankan pentingnya pembukuan dalam menjalankan UMKM.
“Kita itu kadang-kadang menjalankan usaha, namun tidak rajin melakukan pembukuan. Sehingga uang yang harusnya untuk inves, untuk pengembangan usaha, itu kadang-kadang ikut ke dompet belanja,” terangnya.
Oleh karena itu Nur Aini mengingatkan agar pelaku usaha mulai mengatur dan membukukan sirkulasi keuangan untuk bisa mengembangkan usahanya.
“Orang dulu itu kalau buka toko bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai kuliah. Tapi giliran orangnya meninggal, anaknya tidak punya warisan catatan terkait usahanya, sehingga anaknya tidak bisa meneruskan usahanya,” tuturnya.
Adapun pemateri keamanan pangan adalah kader-kader keamanan pangan PDA kab Gresik yang disebut sebagai fasda (fasilitator daerah) kemanan pangan. Di antaranya Usmawati menyampaikan materi SMKPO (Sistem Manajemen Keamanan Pangan Olahan) dan Siti Muawanah menyampaikan materi 5 kunci keamanan pangan.
“Lima kunci keamanan pangan di antaranya menjaga pangan pada suhu aman, gunakan air dan bahan baku yang aman, jagalah kebersihan, pisahkan pangan mentah dari pangan matang, dan masaklah dengan benar,” tandasnya. (*)
Penulis: Ain Nurwindasari Editor Mohammad Nurfatoni