Abubakar Aceh, Ulama Berjuluk Ensiklopedia Berjalan Oleh M. Anwar Djaelani, penulis buku Jejak Kisah Pengukir Sejarah dan sembilan judul lainnya.
Lelaki ini relatif istimewa. Ilmu pengetahuannya luas, daya ingatnya kuat, dan kecakapan analisisnya tajam. Ditambah berbagai kelebihan lain termasuk punya karya banyak buku bermutu, dia lalu kerap disebut sebagai “Ensiklopedia Berjalan”.
Dengan itu semua, rasanya tak ada yang menolak jika dia disebut sebagai salah satu tokoh berpengaruh di negeri ini. Tentang hal tersebut, antara lain, nama dia masuk di buku Seratus Tokoh Islam yang Paling Berpengaruh di Indonesia karya Shalahuddin Hamid dan Iskandar Ahza. Buku ini terbit pada 2003.
Siapa dia? Siapa tokoh yang memiliki banyak aktivitas kemasyarakatan seperti, antara lain, sebagai muballigh, birokrat, dosen, dan penulis itu? Siapa tokoh yang juga dikagumi Soekarno itu?
Dia adalah Abubakar, yang lahir pada 28 April 1909, di Aceh Barat. Belakangan, nama tersebut lalu menjadi Abubakar Aceh dan-bisa dibilang-terkenal hingga kini. Hal yang menarik, karena Presiden Soekarno ada di balik “perubahan” nama itu.
Alkisah, dalam perjalanan hidup Abubakar, dia sangat dikenal sebagai ulama dan intelektual yang memiliki pengetahuan sangat tinggi. Juga, karena kiprahnya di tengah masyarakat yang tergolong punya kontribusi signifikan.
Presiden Soekarno (waktu itu) termasuk yang mengakui kedalaman ilmu yang dimiliki Abubakar plus ketokohannya. Sebagai ungkapan kekagumannya, pada 1960, Soekarno lalu memberi tambahan Aceh di belakang nama Abubakar. Tentu, karena Abubakar berasal dari Aceh. Jadilah, Abubakar Aceh.
Bukan tak mungkin, Soekarno berinisiatif seperti itu untuk membedakan dengan Abubakar yang lain. Hal ini karena, pada faktanya, sangat banyak orang yang bernama Abubakar.
Atas nama baru itu, Abubakar Aceh, kita lalu ingat nama-nama Ulama Besar yang di belakang namanya dilengkapi identitas yang dinisbahkan kepada kota atau daerah asal Sang Ulama. Misal, Imam Al-Bukhari (karena berasal dari Bukhara). Juga, Imam Al-Gazali (karena berasal dari Gaza), Abdul Qadir Al-Jailani (karena berasal dari Jilan), Imam Nawawi (karena dari Nawa), dan lain-lain.
Di negeri ini ada nama-nama, seperti Ahmad Khatib Minangkabawi (karena dari Minangkabau) dan Yasin Al-Fadani (dari Padang). Juga, Nawawi Al-Bantani (dari Banten), Soleh Darat (dari Kampung Darat-Semarang), Mahfudz at-Tarmasi (dari Tremas-Pacitan), Muhammad Kholil Al-Bangkalani (dari Bangkalan-Madura), Arsyad al-Banjari (dari Suku Banjar), dan lain-lain.
Baca sambungan di halaman 2: Pendidikan dan Aktivitas