PWMU.CO – Pekan literasi, santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Fattah Buduran Sidoarjo Jawa Timur belajar menulis dan mengikuti Science Family Community (SFC), Kamis-Sabtu (4-6/1/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh santri SMP dan SMA yang bertempat di Masjid pada acara pembukaan, di aula, dan gedung laboratorium yang terpisah antara santriwati dan santriwan.
Ketua pelaksana kegiatan, Nurul Hidayati SAg menyampaikan tujuan kegiatan untuk melatih santri bisa menulis, menuangkan kreativitasnya, gemar membaca, dan berwawasan luas, serta mahir berbicara di depan umum.
“Untuk jenjang SMA melatih supaya mereka bisa menulis artikel dan esai sebagai bekal ke jenjang pendidikan yang lebih lbh tinggi,” katanya.
Dia menjelaskan kegiatan SFC narasumber mengundang wali santri yang tergabung dalam forum alumni Ponpes yang berbeda profesi.
“Memberikan motivasi kepada santri serta berbagi pengalaman. Wawasan terhadap profesi agar menumbuhkan semangat santri dalam meraih cita-citanya,” ujarnya.
Retorika Dakwah
Setelah acara pembukaan, hadir alumni Ponpes Al Fattah Ahmad Alfarizi SPd memberikan tata cara berpidato dan kiat-kiat atau tips dlm berdakwah.
Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Sidoarjo periode 2023-2027 ini menjelaskan retorika dakwah, yaitu cara menyampaikan pesan, pidato, ceramah, nasihat terhadap orang lain melalui seni berbicara agar pesan dakwahnya dapat disampaikan dengan baik.
Dia juga memaparkan cara menyampaikan pidato harus mempunyai kemahiran dan kelancaran berbicara dengan memperhatikan pendengar atau hadirin. “Materi yang disampaikan atau diekspresikan harus dipersiapkan dengan memperhatikan metode yang menarik,” katanya.
Mantan Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Tulangan ini menyampaikan bahwa berdakwah materi yang baik adalah segar dan kekinian, serta menarik hadirin dan sesuai kebutuhan.
“Sesuaikan tingkat gaya bahasa dengan audience. Karena pendakwah bisa gagal dan ditolak jika tidak memperhatikan kadar intelektual audience,” paparnya.
Dia memaparkan, sertakan argumen kuat dari al-Quran dan hadits. Dan harus bisa menggunakan waktu yang efektif.
Dia berharap santri dapat mempraktikan berupa kegiatan rutin muhadhoroh yang ada di jadwal pondok. (*)
Penulis Kusmiani. Editor Ichwan Arif.