PWMU.CO – PCA Sepanjang Sidoarjo menggelar pelatihan perawatan jenazah bertempat di Aula SD Muhammadiyah 1-2 Taman Sepanjang (SD Mumtaz), Ahad ( 7/1/2024).
Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Sepanjang Ninik Fadiah Ulfah mengatakan, pelatihan pemulasaran atau perawatan jenazah merupakan program dari Majelis Kesejahteraan Sosial diikuti oleh 84 peserta.
Peserta terdiri empat utusan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) se-Cabang Sepanjang.
Ninik menjelaskan, pelatihan ini merupakan salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah swt yang bersifat fardhu kifayah. Kewajiban orang muslim kepada muslim lainnya di antaranya perawatan jenazah.
”Tujuan pelatihan ini pertama, sarana dakwah Aisyiyah dan Muhammadiyah. Kedua, menciptakan kader-kader Aisyiyah siap dalam perawatan jenazah dan menularkan ilmu ini ke kader Ranting Aisyiyah. Ketiga, tercapainya pemulasaran yang syar’i sesuai dengan HPT dan aman secara medis,” ujarnya.
Memandikan Jenazah
Narasumber Dra Aida Makawi. Dia menjelaskan, urutan pertama memandikan jenazah. Kebutuhan yang disediakan: sarung tangan dan masker untuk petugas, kapas, air, daun bidara, kapur barus, spon penggosok, alat penggerus kapur barus, spon plastik, shampo, gunting untuk memotong pakaian jenazah.
Aida lalu menerangkan adab memandikan jenazah sekaligus praktik dengan boneka manekin. Tahapannya: jenazah ditempatkan di tempat yang terlindung dari panas matahari atau hujan, dan tertutup dari pandangan orang banyak.
Jenazah diletakkan pada dipan. Auratnya ditutup kain. Air untuk memandikan disunahkan diberi daun bidara, sebagian dari air ada yang campur dengan kapur barus untuk siraman terakhir.
Jenazah yang dimandikan dibersihkan terlebih dahulu dari najis yang melekat pada anggota badannya.
Cara memandikan dengan mengguyurkan air ke seluruh tubuh jenazah sampai merata dari kepala hingga ujung kaki. Rambut boleh dikeramasi. Membersihkan badan bisa dengan sabun.
Bagian punggung disiram air dengan cara memiringkan jenazah ke kiri dan kanan.
Disunnahkan mendahulukan anggota wudhu dan sebelah kanan. Memandikan jenazah hendaknya dengan lembut dalam setiap tindakan.
Mengafani Jenazah
Setelah memandikan jenazah selesai lalu dibawa ke tempat kering. ia melanjutkan mempraktikkan tata cara mengafani jenazah.
Aida Makawi menuturkan, kain kafan yang dibutuhkan setiap jenazah 10-12 meter tergantung ukuran badan jenazah. Kain dipotong menjadi tiga bagian. Dua potong untuk bagian luar dan 1 untuk bagian dalam.
Bagian dalam dibentuk seperti baju, jilbab, celana dalam, dan tali.
Ukuran panjang kain kafan 225 cm membuat dua bagian yang nantinya disatukan dengan dijahit di bagian tengahnya.
Tali dibuat dari sobekan kain disiapkan lima potong. Bagian dalam diikatkan di bagian celana, bagian baju. bagian tangan, atas kepala dan 1 di ujung kaki. Lebar tali 10 cm dan panjang tali 175-200 cm.
Membantu Modin
Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial PCA Sepanjang Alkat Hertati menyampaikan, bersyukur pelatihan ini berjalan lancar dan para peserta penuh semangat dan antusias.
”Peserta juga banyak bertanya untuk memperjelas bagian-bagian cara merawat jenazah secara detail dan jelas,” ujarnya.
Sumiasih, peserta pelatihan dari PRA Ngelom senang ada pelatihan ini. ”Acara ini sangat bermanfaat bagi kita, membuat saya semakin mengerti cara merawat jenazah sesuai tuntunan syariah,” katanya.
Apabila ada warga yang meninggal dari keluarga, tetangga, kata dia, bisa membantu merawat jenazah. ”Biasanya di kampung hanya mengandalkan pada satu orang yaitu modin,” ujarnya.
Penulis Citra Sri Rohani Editor Sugeng Purwanto