PWMU.CO – Empat persiapan menyambut bulan Ramadhan merupakan salah satu tema dalam khutbah Jumat SMA Muhammadiyah 4 Sidayu (Smamsi) Gresik, Jawa Timur.
Pendidikan Agama Islam Heri Istanto SPd guru PAI dalam khutbahnya mengingatkan salah satu nikmat yang banyak disyukuri meski oleh seorang yang lalai adalah nikmat ditundanya ajal dan sampainya kita di bulan Ramadhan.
Tentunya, jelasnya, jika diri ini menyadari tingginya tumpukan dosa yang menggunung, maka pastilah kita sangat berharap untuk dapat menjumpai bulan Ramadhan dan mereguk berbagai manfaat di dalamnya.
Hal utamanya adalah ketidaksiapan itu salah satu bentuk meremehkan perintah. Akibatnya pun sangat besar, yaitu kelemahan untuk menjalankan kewajiban tersebut dan terhalang dari ridha-Nya.
“Kedua dampak tersebut merupakan hukuman atas ketidaksiapan dalam menjalankan kewajiban yang telah nampak di depan mata,” tuturnya, Jumat (12/1/2024)
Persiapan Ramadhan
Dia menegaskan ada empat persiapan yang harus kita persiapkan untuk menyambut Ramadhan, yaitu, pertama persiapan rohani.
“Persiapan rohani adalah persipan yang berhubungan dengan keimanan. Imam bukhari dalam kitab haditsnya meletakkan keimanan pada urutan kedua setelah pembahasan tentang wahyu,” terangnya.
Dengan persiapan keimanan yang memadai seorang muslim akan bersungguh-sungguh melaksanakna ibadah yang dibebani kepadanya. Misalnya saja puasa Ramadhan. Rasulullah Saw memberikan petunjuk kepada umatnya untuk selalu memposisikan dirinya sebagai seorang yang beriman dalam berpuasa Ramadhan.
Kedua, persiapan ilmu. Persiapan ilmu di sini dimaksudkan ilmu yang berhubungan dengan puasa Ramadhan secara integral dan utuh dengan berdasarkan pada al-Quran dan al-Hadits secara mutlak.
Sikap tersebut harus dilakukan dikarenakan puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah mahdhah (khusus) yang telah dijelaskan secara detail di dalam kedua sumber tersebut.
Dengan melakukan persiapan ilmu ini diharapkan tidak terjadi kebingungan (mana yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan), sehingga sudah tidak ada lagi perbuatan yang bertentangan dengan syariat yang berkaitan dengan puasa Ramadhan yang kita lakukan.
Dia lantas menukil Surat al-Isra ayat 36, Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertangungan jawabnya.
Dia kemudian menegaskan kembali dengan persiapan ilmu ini diharapkan agar lebih mengetahui amal-amalan prioritas ketika berpuasa Ramadhan, misalnya mendegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, I’tikaf sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan guna menggapai lailatul Qadar, memperbanyak ibadah (membaca al-Quran, shalat Qiyamur Ramadhan/shalat tarawih) dan seterusnya.
Ketiga, persiapan jasmani. Persiapan jasmani ini dimaksudkan persiapan yang berhubungan dengan kesehatan fisik.
“Dengan harapan, ketika berpuasa Ramadhan kita benar-benar memiliki kesehatan tubuh dan tidak terganggu dengan berbagai penyakit yang akan mengurangi kualitas berpuasa. Tentunya banyak tips yang dapat dilakukan dalam melakukan persiapan jasmani sebelum berpuasa Ramadhan,” katanya.
Keempat, persiapan harta. Persiapan harta ini dimaksudkan persiapan yang berhubungan dengan pendanaan.
Dalam persiapan ini seorang muslim diajak untuk bekerja keras dalam menyisihkan uang sebelum kedatangan bulan Ramadhan, sehingga memiliki kecukupan dana yang akan digunakan selama berpuasa di bulan ramadhan.
Dengan demikian, tekannya, seorang muslim akan merasakan kenikmatan berpuasa karena tidak lagi bekerja keras pada saat itu. Selain itu, seorang muslim jangan sampai tidak berpuasa dikarenakan harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama bulan Ramadhan.
Marilah, ajaknya, kita selalu bersyukur atas nikmat ini. Betapa Allah Swt senantiasa melihat kemaksiatan kita sepanjang tahun, tetapi dia menutup aib kita, memafkan dan menunda kematian kita sampai bisa berjumpa kembali dengan Ramadhan.
“Oleh karena itu, semoga kita tidak luput dalam menyambut persiapan Ramadhan yang akan datang,” harapnya. (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif.