PWMU.CO – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani sosialisasi imunisasi polio di aula SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jawa Timur, Senin (15/1/2024) pagi.
Nurul sosialisasi di hadapan siswa kelas I dan II, guru, maupun Kepala Sekolah SD Mugeb M. Nor Qomari SSi. Forum Koordinasi Pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam) yang terdiri dari camat Kebomas, pejabat kepolisian, dan TNI juga hadir di sana. Sementara tim Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik duduk di ujung dua meja panjang yang tersedia.
Nurul menyampaikan, imunisasi pagi itu bagian dari langkah pemerintah dalam mencegah polio melalui Dinas Kesehatan. “Yang pertama, tindakan prevention atau pencegahan. Karena sudah ada beberapa kasus. Jangan sampai anak kita terkena,” tuturnya.
Istri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani SE ini juga mengajak seluruh pihak harus mau update (memperbarui) pengetahuannya terkait pentingnya imunisasi polio terkini.
“Saya titip, kegiatan ini tidak akan berjalan maksimal tanpa ada komitmen bersama. Ini tugas kita bersama. Kita sebagai orang tua dan satuan pendidikan harus memberikan sosialisasi dan edukasi yang baik. Mungkin ada sebagian orang tua yang keberatan anaknya divaksin,” lanjutnya.
Nurul lantas menegaskan, vaksin ini sangat baik. “Terima kasih SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik. Semoga bisa menjadi satuan pendidikan yang mencetak generasi penerus yang terbaik,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Nurul juga memberikan tetes vaksin kepada beberapa siswa SD Mugeb.
Imunisasi Serentak
Kepada PWMU.CO, Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum Agus Suprayitno SPd menerangkan, imunisasi diikuti siswa kelas I dan II yang berusia 0-7 tahun 11 bulan.
“Program ini serentak di seluruh Jatim dan Jateng. Karena di dua provinsi ini masing-masing ada indikasi satu kasus polio. Yaitu di Kabupaten Pamekasan, Sampang, dan Klaten. Pemerintah pusat menggalakkan dua provinsi ini harus melakukan imunisasi,” jelasnya.
Agus bersyukur, berbagai pihak turut membantu menyukseskan program ini di SD Mugeb. Seperti Bhayangkari, PKK, juga Aisyiyah.
“Bapak Khambali, Kepala Desa Randuagung, itu ikut memberikan vaksin,” terangnya saat Khambali meneteskan vaksin ke salah satu siswa dengan didampingi pihak Dinas Kesehatan.
Camat Kebomas pun turut membantu melancarkan arus sirkulasi siswa di aula. “Ayo, kelas selanjutnya masuk!” tuturnya kepada guru yang berjaga di dekat pintu masuk. Siswa per kelas pun bergantian memasuki aula membentuk barisan ‘kereta’.
Takut Disuntik
Sementara Agus membantu menenangkan para siswa yang baru masuk ke aula dengan mayoritas ekspresi takut disuntik. Salah satunya M. Sholahuddin Al Ayyubi kelas II ar-Rahman yang beberapa kali memastikan, “Ustadzah, disuntik ta?”
“Jangan khawatir, tidak disuntik tapi ditetes!” ujar Agus dengan ramah.
Siswi kelas II ar-Rahman, Shafia Qatrunnada Tazkiya, pun berusaha menenangkan diri di kursinya sambil mengetuk dadanya. Guru BK Sayyidah Nuriyah SPsi berupaya menenangkan Shafia hingga sekitar 3 menit kemudian ketakutan di mukanya kian memudar.
Banyak siswa yang raut mukanya langsung ceria usai imunisasi. Aisyah Alya Shakila misalnya. “Kayak madu,” celetuk siswi kelas II ar-Rahman ini. Sambil menunjukkan jarinya berwarna ungu, dia lanjut berkomentar, “Kayak nyoblos.”
Lain lagi dengan Ghaitsa Hazmi Ariana Susilo. “Kayak vanila! Menurutku sih kayak vanila,” terangnya lalu berjalan ke kelas untuk mengambil minum air mineral. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni