PWMU.CO – Kelas Tahfidh SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik (Berlian School) Jawa Timur menggunakan inovasi pembelajaran dengan mengimplementasikan metode tutor sebaya di kelas, Jumat (12/1/2024).
Koordinator kelas tahfidh Dina Auliayah MPd menjelaskan, variasi metode pembelajaran di kelas tahfidg Berlian School ini dilakukan agar siswa dapat menghafal al-Quran dengan interaktif dan menyenangkan.
“Pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan salam, menyapa siswa dengan semangat, dan memberikan motivasi pada siswa,” katanya.
Dia menuturkan, anak-anak mari kita menuntaskan hafalan bersama sehingga tidak ada yang tertinggal. Hal tersebut memerlukan kerja sama antara siswa dan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran ini. Siswa antusias menyimak tata cara implementasi metode tutor sebaya dengan penuh antusias.
Kegiatan dilanjutkan dengan guru menyampaikan materi yang akan diajarkan yaitu Surat al-Infithar dan membagi menjadi 10 kelompok. 5 kelompok dengan 1 mentor dan 1 mentee dan 5 kelompok lainnya dengan 1 mentor dan 2 mentee (siswa yang dibimbing oleh mentor).
Siswa yang sudah lancar menghafal surat tersebut ditunjuk untuk menjadi mentor bagi teman sebaya yang belum lancar. “Siswa mengawali metode ini dengan mantalaqqi dan murajaah bersama QS Al-Infithar,” ujarnya.
Siswa terlihat menghayati peran sebagai mentor dan mendukung temannya untuk bisa menuntaskan hafalan bersama-sama.
Dina berharap, semoga kedepannya lebih mampu memberikan pembelajaran yang lebih baik dengan melatih kemampuan kepemimpinan dan kepercayaan diri siswa.
Siswa kelas I Asoka yang berperan sebagai mentor Atsaris Sakha Al Ahmad dengan mata berbinar menyampaikan. “Alhamdulillah saya sangat senang karena bisa membantu teman dalam menghafal QS Al-Infithar, ini merupakan pengalaman pertama saya bermain peran sebagai guru,” akunya.
Dia berperan sebagai mentee Ahmad Mazein Dinan Hartana dengan penuh semangat. “Saya sangat senang bisa hafal Surat al-Infithar dibantu Atar,” katanya
Dia mengucapkan terima kasih sudah membantuku menghafalkan Surat al-Infithar. “Terima kasih,” ujarnya pada mentor yang telah membimbingnya.
Pembelajaran ditutup dengan menyampaikan refleksi pada siswa. Dia menyampaikankita bisa belajar dari siapa saja termasuk dengan teman sebaya kita. Jangan pernah merasa kita tidak bisa tapi kita harus mencoba dan katakan bisa dan coba lagi,” tekannya, diiringi tepuk tangan meriah dari seluruh siswa kelas I Asoka. (*)
Penulis Waviq Amiqoh. Editor Ichwan Arif.