PWMU.CO – Guest Teacher Tahfidh, siswa SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik Jawa Timur diajak mencintai al-Quran, Selasa (16/1/2024).
Kegiatan yang bertema Asyiknya Mencintai al-Quran ini diikuti Kelas Tahfidh 1 Asoka dan 2 Al-Jamal yang mengundang Motivator Tahfidh Ghufron SpdI.
Pembukaan Guest Teacher Tahfidh di Aula pagi ini dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter Aditama SPdI MAg. Dalam sambutannya, dia menyampaikan siswa harus tetap semangat.
“Tidak boleh jenuh mencintai al-Quran. Kita harus selalu mencintai al-Quran supaya hidup kita bahagia, seperti tema hari ini Asyiknya Mencintai al-Quran,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, dalam materinya Ghufron mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Asiknya Mencintai al-Quran. “Ketika aku masih kecil, tidak tahu apa itu al-Quran, ku buka-buka, ku buka-buka tak tahunya eh eh asik juga, sekarang aku sudah besar, ku tahu apa itu al-Quran, ku baca baca, ku baca-baca, eh ternyata eh eh asik juga,” katanya.
Setelah sesi bernyanyi, Ghufron itu menanyakan al-Quran itu apa sih anak-anak?
“Al-Quran itu kitab umat Islam,” jawaban siswa kelas tahfidh 2 Al-Jamal Alkana Yasmin Kamelia
Ghufron memberikan jempol kepada Alkana. Dia mengatakan al-Quran itu kitab umat Islam sekaligus firman Allah, karena al-Quran itu diturunkan di Mekkah, maka kalimatnya bahasa Arab.
Setelah itu, dia mengajak anak-anak untuk sambung ayat Surat al-Fiil shalih (siswa laki-laki) kemudian disambung shalehah (siswa perempuan).
“Siapa yang pernah merasa menghafalkan aurat al-Fatihah?” tanyanya kembali.
Dia mengatakan siapa yang ingin memberikan mahkota untuk kedua orangtuanya, maka harus memperbanyak hafalan supaya mendapatkan tingkatkan surga tertinggi.
“Orang yang menghafalkan al-Quran nanti akan lari-lari di surga mencari tingkatan surganya, semakin banyak al-Quran yang kita hafalkan dan semakin sering kita baca maka tingkatan surganya semakin tinggi,” tuturnya.
Membaca al-Quran utu tidak akan ada kekurangannya. Surga itu luasnya seperti 7 langit dan bumi. Selain itu kalau hafalannya anak-anak bagus dan cepat nanti tingkatannya sama dengan malaikat yang bacanya masih terbata-bata itu semakin sering dibaca dan diulang maka pahalanya juga semakin besar.
“Kita harus menjadi anak-anak yang mulia. Malaikat Jibril mulia karena membawa wahyu berupa al-Quran, Nabi Muhammad mulia karena mukjizatnya berupa al-Quran. Jadi kalau kita ingin mulia harus dekat dengan al-Quran,” katanya.
Di akhir setalah sesi, Ghufron menyampaikan speechless dan sangat kagum dengan anak-anak. “Saya sangat speechless mengisi di tempat ini karena ternyata anak-anaknya sangat kritis sekali padahal mereka baru kelas I dan II.
Selain itu, sambungnya, penyerapan mereka sangat bagus sudah cocok memang disebut kelas tahfidh.
“Secara bacaan mereka sudah bagus, terbukti ketika tadi membaca Surat al-Fill, al-Fatihah, dan al-Mulk bahwa mereka bukan hanya sekadar hafal tapi juga mereka menata bacaannya supaya indah,” tegasnya. (*)
Penulis Dina Auliyah. Editor Ichwan Arif.