PWMU.CO – Sekjen MUI Dr Amirsyah Tambunan mengapresiasi sikap tegas Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas yang menolak rencana PT Bank Tabungan Syariah (Persero) Tbk menggabungkan unit usaha syariahnya dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk atau BMI.
Wakil Ketua MUI Anwar Abbas mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai salah satu inisiator pendiri BMI tidak setuju dengan rencana itu karena berharap BMI tetap dengan paradigmanya yang sudah dikenal dari dulu: dari umat, milik umat, bersama umat, dan untuk umat.
“Oleh karena itu ide untuk memergerkan Bank Muamalat dengan BTN Syariah sebaiknya tidak perlu dilanjutkan,” ujarnya Jumat, (19/1/2024) superit dikutip CNBC Indonesia.
Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menegaskan untuk itu yang perlu dilakukan saat ini adalah melakukan konsolidasi semua pemangku kepentingan sehingga dapat meningkatkan kinerja BMI, karena Bank Syariah pertama yang diinisiasi tokoh-tokoh MUI, Muhammadiyah, NU, ICMI adalah Bank Muamalat.
“Yang penting orientasinya kembali kepada misi awal untuk memperkuat UMKM, bukan berorientasi kepada konglomerat,” tandasnya, Sabtu (20/1/2024).
Dia mengungkapkan pihak perbankan dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) tengah membutuhkan pembiayaan sekitar Rp 3,79 juta untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Jumlah ini berkisar 8 persen dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta.
“Harusnya pihak Kementrian BUMN fokus melakukan pembinaan UMKM agar naik kelas. Jadi bukan sibuk soal merger yang akhirnya berorientasi kepada pengusaha besar. Karena kita harus membesarkan UMKM yang masih kecil, bukan mengecilkan yang yang besar, apalagi meniadakan atau merger bank seperti BMI kepada bank lain,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni