PWMU.CO – Bank Sampah di Desa Setail Kecamatan Genteng Banyuwangi dibentuk dengan meluncurkan program rijig desa, Senin (22/1/2024).
Acara bertempat di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Dusun Jalen 1 Desa Setail. Acara dihadiri oleh 30 undangan.
Ketua Bank Sampah Tunas Jaya, Muhamad Rosyid, menjelaskan, rijig artinya bersih. Jadi mengupayakan desa bersih dari sampah. Sampah diolah menjadi barang bermanfaat.
”Pengolahan sampah ditampung di bank sampah. Lalu dipisahkan antara sampah basah seperti limbah dapur sayur mayur dan sampah kering seperti plastik. Sampah basah diolah menjadi pupuk organik kompos dan cair,” katanya.
Dia menjelaskan, pada proses pembusukan muncul magot yaitu larva lalat hitam yang memakan sampah sayur mayor. Magot ini baik untuk pakan ikan karena mempunyai nutrisi untuk pertumbuhan ikan air tawar seperti lele, nila, gurami.
”Harga magot lebih murah dibandingkan harga pakan pabrikan,” ujarnya.
Rosyid mengatakan, program rijig desa merupakan upaya pemberdayaan generasi muda untuk bisa mendapatkan penghasilan dengan modal rendah.
Dia menuturkan, sistem yang digunakan adalah TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle. Artinya, mengurangi, penggunaan kembali, mendaur ulang.
Pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala kawasan (komunal), dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Pukul 15.00 WIB acara peluncuran rijig Desa Setail dimulai. Acara dihadiri oleh pendamping tenaga ahli dari Inggris Zoe Lenkiewicz.
Zoe mengatakan, merasa sangat terhormat bisa hadir di sini. Mengucapkan selamat atas capaian dan dunia bisa berkaca kepada desa ini.
”Dengan peduli sampah sudah pasti peduli kesehatan. Dengan kesehatan akan mengubah perilaku sosial masyarakat,” kata Zoe dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh Diana Lukita Sari.
Peresmian TPS3R dan Bank Sampah Tunas Jaya Desa Setail oleh Camat Genteng ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Camat Genteng, Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Desa Setail, Ketua Bank Sampah, Expert Waste Management PBB.
Acara dilanjut dialog tentang sampah dan pengelolaannya.
Penulis Abdul Muntholib Editor Sugeng Purwanto