PWMU.CO – Berbagai pengalaman kader IMM mencari beasiswa diungkap dalam diskusi online yang diadakan Lembaga Pengembangan Bahasa dan Potensi Akademik (LPBPA) Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Ahad (28/1/2024).
Acara ini kerja sama dengan Djazman English Forum (DEF). Salah satu topik yang dibahas adalah kiat lolos beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Berbagai pengalaman diisi oleh empat pembicara. Ahimsa Wardah Swadeshi dan Riswanda Ziyad Kafa sebagai awardee beasiswa LPDP Tujuan Luar Negeri tahun 2023.
Menur Mustikasari dan Yoga Hediasa sebagai awardee beasiswa LPDP Tujuan Dalam Negeri tahun 2022 dan 2023.
Sharing session dimoderatori oleh Khoniatur Rohmah dan Aldayanti, awardee Djazman English Scholarship (DES) tahun 2023.
Ketua Djazman English Forum (DEF) Amin Rais menyampaikan, program ini tidak sebatas berbagi tips dan trik meraih beasiswa LPDP, namun juga sebagai program pendampingan kepada kader IMM yang berencana mendaftar beasiswa LPDP tahun 2024.
Mulai dari mentoring esai, persiapan Tes Bakat Skolastik (TBS), hingga persiapan menuju seleksi substansi sebagai tahap akhir dalam proses seleksi beasiswa LPDP.
Ahimsa awardee yang saat ini sedang mempersiapkan diri memilih kampus di Amerika dengan jurusan jurnalistik.
Ia meyakinkan kepada partisipan yang ingin mendaftar beasiswa LPDP bahwa setiap pengalaman seseorang pasti telah membentuk pribadi menjadi bernilai, seperti pengalaman sosial di masyarakat yang bisa menjadi nilai plus. Apalagi hal tersebut relevan dengan rencana studi dan kontribusi.
“Insyaallah perjuangan tidak ada yang sia-sia, ada yang mencoba berkali-kali namun masih gagal, itu adalah tabungan yang akan kita ingat ketika kita sudah melewati semuanya bahwa sudah banyak hal yang kita lewati dan itu membuktikan betapa hebatnya kita, maka jangan berhenti untuk mencoba,” ujar Ahimsa.
Pembicara Riswanda akan menempuh pendidikan master of cultural and creative industries di Universitas Monash Australia.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah fokus penanganan topik prioritas, seperti stunting, teknologi, dan industri kreatif. Bukan berarti topik lain menjadi tidak penting.
Ahimsa dan Riswanda memberikan beberapa tips yang mesti dipertimbangkan saat menentukan kampus tujuan. Yakni kurikulum program, kapabilitas dosen, hasil penelitian kampus, serta beberapa studi kasus yang pernah dilakukan di negara tujuan tentu akan membantu dalam menyempurnakan study plan dan rencana kontribusi.
Yoga menceritakan pentingnya memahami isi dari esai beasiswa LPDP untuk tujuan dalam negeri. ”Perencanaan studi dan karier adalah poin penting yang perlu dipersiapkan sebelum mendaftar beasiswa LPDP,” tuturnya. (*)
Editor Sugeng Purwanto