Workshop Produksi Siaran TVMu Diikuti 50 Pesantren Muhammadiyah
PWMU.CO – Workshop Produksi Siaran TVMu bagi Pesantren Muhammadiyah berlangsung di Aula Masjid At-Tanwir lantai 6 Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Jakarta.
Workshop ini terselenggara atas kerja sama Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah dengan Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) PP Muhammadiyah. Berlangsung selama dua hari (30-31/1/2024), workshop ini juga didukung oleh TVMu.
Ada 50 peserta dari pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia yang berpartisipasi. Peserta terdiri dari tim IT dan humas pesantren Muhammadiyah. Selain itu juga melibatkan para pengajar dan tokoh pesantren yang tertarik mengembangkan kemampuan produksi media di lembaga mereka.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah Dr Maskuri MEd menyampaikan, melalui workshop ini harapannya peserta dapat membuat program TV pekanan, produk siaran bulan Ramadhan, dan program bulanan berbentuk talkshow. Selain itu juga menampilkan profil pesantren, ekstrakulikuler, prestasi, keunggulan, maupun diaspora lulusan pesantren.
Para peserta diajak melalui serangkaian sesi pelatihan dan pendalaman materi. Salah satunya, melibatkan narasumber ahli di bidang produksi siaran TV, Arina Nurrohma. Dia menjelaskan mulai dari tata cara siaran dan penulisan skrip, teknik pengambilan gambar dan penyuntingan video, hingga manajemen produksi yang efisien.
Selanjutnya, para peserta mengikuti sesi praktik siaran langsung. Pada tahap inilah peserta mendapat pengalaman nyata dalam mengaplikasikan keterampilan yang mereka pelajari.
Sebagai bagian dari proyek akhir, setiap pesantren mendapat tantangan untuk merancang dan memproduksi siaran TV. Di mana kontennya mencerminkan nilai-nilai pesantren dan pesan positif untuk masyarakat. Di sinilah kreativitas peserta diuji.
Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Dadang Kahmad MSi berharap, pesantren-pesantren yang berpartisipasi dapat membentuk tim produksi siaran TV internal sendiri. Sehingga dapat menciptakan gelombang positif dalam memanfaatkan media sebagai sarana pembelajaran dan dakwah.
“Pesantren bukan hanya menjadi konsumen media, melainkan juga produsen konten yang dapat memberikan kontribusi positif pada masyarakat,” ujarnya.
Workshop ini, lanjutnya, menjadi tonggak awal dalam membangun jejaring kolaboratif antarpesantren untuk saling mendukung dan bertukar pengalaman. Melalui langkah-langkah konkrit ini, pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia diharapkan mampu menjadi produsen konten media yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga mampu membentuk narasi positif dan memperkuat identitas pesantren di era digital. (*)
Penulis Shabrinuha Bilmas Muhammad Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni