PWMU.CO – Menumbuhkan spirit Al-Maun. Hal ini disampaikan oleh Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi Jawa Timur Taufiqur Rohman MPdI saat mengisi Pengajian Ahad Pagi (PAP) yang bertempat di Masjid Al-Hikmah Jajag Gambiran Banyuwangi Jawa Timur, Ahad (4/2/2024).
Tepat pukul 06.00 WIB pengajian dimulai. Peserta pengajian adalah jamaah masjid Al-Hikmah dan juga para santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al-Hikmah Jajag.
Di awal ceramahnya Taufiqur Rohman mengutip satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Di hadis tersebut dijelaskan hikmah berada dalam suatu majelis ilmu. “Salah satunya adalah mendapatkan rahmat Allah,” ujarnya.
Selanjutnya ia membacakan ayat al-Quran dalam Surat al-Maun mulai dari ayat 1-7. Lalu diuraikan seluruh isi ayatnya.
Sebelum menguraikan lebih lanjut, Taufiqur Rohman menyampaikan kepada jamaah, jangan sampai kita ini menjadi orang yang disebut oleh Allah sebagai pendusta agama. “Mengapa bisa seperti itu?” tanyanya retoris.
Dia menuturkan, orang yang dikatakan sebagai pendusta agama, lanjut dia, karena orang itu menghardik anak yatim. Tidak mau memberi makan orang miskin. Dan tidak mau memberi bantuan atau pinjaman barang yang bermanfaat.
Maka, pesan Taufiqur Rohman kepada jamaah, sebagai orang mukmin yang selalu istikamah dengan shalatnya harus mampu mengaplikasikan nilai-nilai positif shalat itu ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Jangan sampai terkena ancaman Allah sebagai orang yang shalat, tapi dia celaka. Karena dia lalai terhadap substansi shalatnya. Kita harus bisa menjaga shalat. Salah satunya enggan memberi pinjaman kepada sesama,” ulasnya.
Menurutnya untuk menumbuhkan spirit al-Maun dapat dilakukan dengan cara melakukan zakat. Di samping itu juga dengan berinfak dan bersedekah.
“Melakukan zakat, berinfak, dan bersedekah merupakan cara kita bagaimana menumbuhkan dan mewarisi semangat al-Maun,” tegas Ketua Majelis Pustaka Informasi dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi Jawa Timur ini.
Pengajian yang berlangsung selama satu jam itu berjalan dengan khidmat. Dan diakhiri dengan doa kafaratul majelis. (*)
Penulis Ghulam Bana Islama. Editor Ichwan Arif.