PWMU.CO – Keluarga sakinah membawa rezeki barakah menjadi tema Pengajian Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kebomas Gresik, Sabtu (17/2/2024).
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Rumah Tahfidh Aisiyah Kebomas Gresik disampaikan oleh Dosen Untag Surabaya dan Pengasuh Rubrik Sakinah pada Suara Muhammadiyah Dr H M Ghazali Bagus Ani Putra Psi.
Pengajian yang dihadiri 100 ibu-ibu Aisiyah Cabang Kebomas rutin dilaksanakan pada pekan pertama dan pekan ketiga di Jumat pada pukul 13.00 hingga pukul 15.00.
Bagus, begitu panggilannya pada pengajian kali ini datang dari Surabaya mengajak istri Monique Ani Putra. Setelah pembukaan dan mengawal materi Bagus menyampaikan karena istri saya minta ikut dalam Pengajian Aisiyah siang ini maka syaratnya nanti ikut mendongeng.
Akhirnya Neng Monique, begitu panggilan akrabnya memulai bercerita tentang keseharian sifat seorang perempuan. Mulai dari bangun tidur dan keseharian dalam menyelesaikan tugas-tugas keseharian sebagai seorang ibu dan istri.
“Karena Perempuan itu melek mata melek ngomel,” candanya.
Monique menjelaskan karena wajar seorang perempuan itu mempunyai kemampuan untuk berkata-kata kurang lebih 2500 kata per menit, jauh dengan seorang laki-laki. Dia menyampaikan kami berdua sering tampil couple (berpasangan) dalam menyampaikan materi seperti saat ini, lengkapnya bisa di lihat di Channel YouTube kami. “Promosi ya,” candanya.
Setelah cerita panjang llebar tentang tabiat dan perangai seorang istri pada umumnya maka saatnya Bagus yang memberikan materi utama tentang Keluarga Sakinah Membawa Rizki Barakah.
Bagus menyampaikan bahwa dibalik seorang pria yang sukses pasti ada wanita tangguh di baliknya, menjadi peremouan itu tidak mudah tapi sungguh mulia keberdaannya.
Bertambah Kebaikan
Dalam Kajiannya, Bagus menjelaskan satu persatu kata sakinah kalau kita sederhanakan artinya ayem sedangkan barakah artinya bertambahnya kebaikan.
Bagus menegaskan salah satu kunci rezeki adalah istri. “Jadi istri turut menentukan rezeki suami buat keluarga,” katanya.
Bagus mengutip Surat al-Araf ayat 96 yang artinya, Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
Bagus menambahkan jangan beranggapan bahwa rezeki itu hanya berupa uang saja, anak yang sholeh, badan yang sehat, keluarga yang rukun, dan bahkan bisa hadir pada pengajian Aisiyah kali ini juga termasuk rezeki.
“Jika istri meyakinkan akan terpenuhinya rezeki maka hati suami akan yakin pula dan niscaya rezeki barakah akan datang memenuhi segala kebutuhan rumah tangga,” tegasnya.
Bagus lalu menjelaskan ada 3 indikator bahwa ibu-ibu yang sholihah di sini sudah bertaqwa kepada Allah SWT, yakni pertama, taat terhadap apa yang diperintahlan, kedua manfaat buat orang disekitarnya karena sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat buat sekitar.
“Ketiga adalah gelo atau getun (menyesal) ketika tidak melakukan kebiasan baik yang biasanya dilakukan,” ucapnya.
Jika ibu-ibu sudah melakukan ketiga indikator di atas maka insyallah puta-putri kita akan sholeh dan sholihah dan akan membukakan pintu rezeki suami kita. Pekerjaan Rumah buat ibu-ibu nanti sesampai rumah nanti buka pintu langsung tersenyum simetris (senyum terbaik kita) kepada suami dan anak-anak karena dengan tersenyum akan merangsang dopamine (hormon yang menyebabkan kebahagiaan).
“Jika seorang ibu badmood maka akan berpengaruh terhadap suasana seisi rumah” ujarnya.
“Senyum juga menambah kecantikan ya Ibu-ibu,” candnya.
Acara pengajian berlangsung cukup gayeng, diakhiri denga diskusi seputar kehidupan rumah tangga. Akhir acara Bagus mengajak kepada ibu-ibu Aisiyah untuk menciptan suasana rumah yang bahagia dan berdoa yang terbaik sehingga mendatangkan rezeki buat keluarga di rumah. (*)
Penulis Eli Syarifah. Editor Ichwan Arif.