PWMU.CO – Acara Halal bi Halal Keluarga Besar Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Kota Malang di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, Ahad (6/8) lalu masih meninggalkan kesan mendalam.
Termasuk kesan yang ditinggalkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. “Tidak ada tausyiah yang terbaik selain ini, menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama dan menyanyikan lagu Ya Lal Wathon dan Sang Surya,” kata Gus Ipul saat memberi sambutan. Di awal acara, ketiga lagu tersebut memang dinyanyikan bersama oleh hadirin.
(Berita terkait: Tak Ada Kelirunya jika Putra-Putri Muhammadiyah-NU Berjodoh)
“Mau tausyiah apa lagi. Nyanyi bareng tadi itu merupakan tausyiah yang terbaik,” ujar Gus Ipul sambil menyanyikan penggalan lagu Sang Surya, “… di timur fajar cerah gemerlapan, mengusik kabut hitam, menggugah kaum muslimin, tinggalkan perpaduan.” Warga Muhammadiyah pun sontak mengikutinya. “Saya hafal lagu itu karena sering diajak ibu-ibu Aisyiyah,” gurau nya yang diikuti gerr hadirin.
Saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, Yalal Wathan (Mars NU), dan Sang Surya (Mars Muhammadiyah), ribuan warga Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama sangat bersemangat. Tidak ada yang merasa kesulitan bernyanyi karena teks lagu terpampang jelas di layar.
“Sambil nyanyi saya tadi perhatikan seng Muhammadiyah yo ikut nyanyi lagune NU, seng NU yo ikut nyanyi lagune Muhammadiyah. Ini kan luar biasa,” kata Gus Ipul yang disambut tepuk tangan hadirin. “Yang seperti ini yang harus kita rawat, kita jaga lanjutnya.”
(Berita terkait: Ukhuwah Air-kemasaniyah: Muhammadiyah Q-Mas, NU Q-Jami’)
Gus Ipul juga mengatakan bahwa di NU sendiri juga sering terjadi perbedaan pendapat dan pendapatan. “Akan tetapi hal tersebut tidak pernah kemudian putus silaturahmi,” tegasnya. Dia mencontohkan ketika Imam Syafii berbeda pendapat dengan gurunya, Imam Malik. “Imam Malik tidak pernah tersinggung, begitu juga dengan kita, seharusnya demikian,” terangnya.
Selama memberi sambutan Gus Ipul yang memakai setelan sarung dan kemeja putih tidak jarang memberikan sentilan pada Rektor UNISMA Prof Dr H Masykuri Bakri MSi. “Tidak ada alasan untuk tidak bersatu. Lihat di UMM, mahasiswanya juga banyak dari warga Nahdliyin, termasuk adik saya Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf pernah kuliah di UMM. Bahkan PMII bisa berkibar di sana. Nah di UNISMA bagaimana? Apa sudah ada IMM?” tanya Gus Ipul. “Ayo UNISMA nang nututi UMM minimal lek kacek yo ojo adoh-adoh,” kelakar Gus Ipul yang disambut gerrr hadirin.
(Baca juga: Gus Ipul: Tak Bisa Dibayangkan jika Indonesia tanpa Muhammadiyah)
Di akhir sambutannya Gus Ipul mengajak hadirin untuk membangun ekonomi yang berkeadilan. “Mari gayung bersambut. Alhamdulillah NU sudah mulai membangkitkan bidang ekonomi meski agak telat dibandingkan Muhammadiyah,” kata dia yang lagi-lagi disambut gerr hadirin.
Meniru gaya ketua PCNU Kota Malang Dr Isrokun Najah, Gus Ipul mengakhiri dengan pekik: “Arema – Salam satu jiwa”; “Muhammadiyah – Nahdlatul Ulama MUDA (menjaga marwah ulama dan ahlussunnah wal jamaah). Serentak pekik itu diikuti hadirin segingga membuat Graha Cakrawala UM bergemuruh. (Uzlifah)