PWMU.CO – Malam Nisfu Sya’ban dan amalan yang disunnahkan tema khutbah Jumat di Masjid Ad-Dakwah SMA Muhammadiyah 4 (Smamsi) Gresik Jawa Timur, Jumat (23/2/2024).
Dalam khutbahnya, Mohammad Khoirul Hadi mengatakan untuk selalu memaksimalkan ketakwaan dengan memperbanyak ibadah, ketaatan, kebaikan, memantapkan keyakinan kepada Allah, dan pasrah diri kepada-Nya. Sebab, tidak ada bekal yang lebih baik untuk kita bawa menuju akhirat selain ketakwaan.
Saat ini, katanya, kita telah berada di dalam salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam Islam, yakni bulan Sya’ban. Maka, sudah saatnya bagi kita semua untuk memaksimalkan ibadah di bulan ini dan tidak menyia-nyiakannya, khususnya di bulan yang sangat mulia ini.
Pada bulan yang mulia ini ada sebuah malam yang sangat luar biasa yang kita kenal malam nisfu sya’ban. Malam nisfu sya’ban merupakan malam dibukanya 300 pintu Rahmat dan pintu ampukan oleh Allah SWT.
Amalan Malam Nisfu Sya’ban
Mohammad Khoirul Hadi menjelaskan malam Nisfu Sya’ban 1445 H akan tiba pada Sabtu (24/2/2024) malam Ahad ini. Malam ini merupakan salah satu malam yang mulia. Betapa tidak, malam yang penuh berkah dan rahmat ini merupakan waktu pembebasan dari neraka, pelepasan dari segala penderitaan, dan pengampunan segala dosa.
Hal tersebut disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah saw berikut, artinya Allah menghadirkan malam Nisfu Sya’ban kepada semua makhluk-Nya dalam rangka Allah Swt mengampuni segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat semua makhluk-Nya tersebut, kecuali orang yang musyrik (menyekutukan Allah) dan musyahin (orang yang menyebabkan permusuhan)” (HR Imam Thabrani dan Ibnu Hibban sebagaimana dikutip Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.
Hadi menambahkan salah satu waktu yang dimuliakan dalam Islam adalah malam Nisfu Sya’ban yang jatuh pada malam ke-15 di bulan Sya’ban. Sebagaimana berlaku umum, waktu-waktu mulia dalam Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, termasuk di antaranya malam Nisfu Sya’ban.
Dalam kitab Qalyûbî wa ‘Umairah dijelaskan disunahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Shubuh berjamaah.
Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan. Dia juga menambahkan ada tiga amalan sunnah yang dianjurkan di malam Nisfu Sya’ban di antaranya:
Pertama, memperbanyak doa. Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, yang artinya, (Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR al-Baihaqi)
Kedua, membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban.
Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengatakan seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.
Ketiga, memperbanyak istighfar. Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Itulah manusia. Kesehariannya bergelimang dosa. Namun, kendati manusia berdosa, Allah swt senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Sya’ban.
Dia berharap, semoga dengan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada anak waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya perbanyak istighfar dapat memudahkan rezeki, diampuni dosa, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan. (*)
Penulis Chilmiyati. Editor Ichwan Arif.