PWMU.CO – Calon mantu Susi Pudjiastuti masuk Islam. Ikrar syahadat berlangsung di Masjid Husnul Khotimah, Peleman, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (27/2/2024).
Nama calon mantu Susi Pudjiastuti adalah Geoffrey Alain Gerald Meyssonnier.
Dia bersyahadat dibimbing oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.
Susi Pudjiastuti adalah mantan Menteri Perikanan terkenal karena menenggelamkan kapal nelayan asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia.
Geoffrey Alain akan menikahi Nadine Pascale Kaiser, putri Susi Pudjiastuti, pada bulan Agustus 2024.
Geoffrey sudah mulai belajar agama Islam, membaca al-Quran, shalat, dan syariat Islam lainnya.
Ikrar syahadat bisa diucapkan dengan lancar.
Haedar Nashir dalam tausiyahnya mengatakan, menjadi muslim harus berasal dari hati yang terdalam.
Dia bersyukur Geoffrey menerima Islam dengan sadar tidak dalam kondisi terpaksa.
”Untuk menjadi muslim memang lahir dari ketulusan hati, dari dalam dan kami yakin untuk ananda Geoffrey Alain,” kata Haedar seperti diberitakan muhammadiyah.or.id.
Haedar juga mengingatkan kepada Geoffrey Alain, bahwa menjadi muslim memiliki kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan.
”Nanti kalau diperlukan untuk bimbingan, misalnya, kami sudah mengaturkan kepada Mas Ustadz Adi Hidayat, dan ada juga Ustadz Fathurrahman, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” ungkap Haedar.
Haedar juga mendoakan kebaikan pada rencana pernikahan keduanya pada Agustus mendatang.
Susi Pudjiastuti beserta keluarga besarnya turut hadir menyaksikan. Juga hadir Ketua PP Muhammadiyah Agung Danarto, Syamsul Anwar, dr Agus Taufiqurrahman, Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti, serta jajaran PP Aisyiyah Salmah Orbayinah, Siti Aisyah, dan Tri Hastuti Nur Rochimah.
Pembacaan doa oleh Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal. Hadir juga Ketua dan Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta Ikhwan Ahada dan Arif Jamali Muis.
Masjid Husnul Khotimah terletak di tengah perkampungan yang padat pendatang, khususnya mahasiswa, yang bersebelahan jalan dengan kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Editor Sugeng Purwanto