PWMU.CO – Gerakan Infak Istiqamah berlangsung tiap hari di SD Muhammadiyah 2 GKB Gresik yang populer disebut Berlian School.
Tiap bulan di hari Jumat diumumkan kelas mana yang mengumpulkan infak terbesar. Sekolah memberikan hadiah es krim untuk siswa sekelas.
Di acara seremoni pagi Jumat (23/2/2024) lalu diumumkan yang mengumpulkan infak terbesar di jelang kelas 4 adalah kelas al-Hamra. Total infak sebanyak Rp 1.339.300.
Bersorak sorai anak-anak kelas al-Hamra Berlian School menyambutnya. Terbayang menikmati es krim bersama.
Di waktu istirahat pelajaran, es krim datang. Guru kelas Fatma Hajar Islamiyah MPd mengatur pembagian. Siswa diminta tertib berbaris di depan meja. Setiap anak mendapat satu cup.
“Saya ustadzah,” dengan semangat Beryl Alkalifi yang berada di barisan paling depan mengingatkan dirinya yang belum kebagian.
“Iya, sabar, Nak, satu-satu, oke,” balas Ustadzah Fatma disertai senyum dengan sabar menghadapi anak-anak yang semangat menerima es krim.
Wakasek bidang Pembiasan dan Pengembangan Karakter Aditama MFil menjelaskan, Gerakan Infak Istiqamah untuk mengajak siswa mengerti arti kata fastabiqul khairat.
”Ini kegiatan pembiasaan siswa-siswi SD Muhammadiyah 2 GKB setiap hari. Untuk membiasakan siswa memberi infak dari bagian uang sakunya. Gerakan ini masuk dalam projek filantropi sejak kecil,” katanya.
Untuk mendorong sikap kepedulian ini, sambung dia, memberi reward reward berupa es krim bagi kelas yang infaknya terbanyak setiap bulan.
Ustadz Aditama menambahkan, reward ini sekaligus memahamkan siswa bahwa setiap amal kebaikan pasti ada balasannya.
Siswa juga diberi pesan sesuai hadits Nabi bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.
”Insyaallah apa yang kita ajarkan walaupun berinfak kecil kalau berjamaah akan menjadi kekuatan besar untuk membantu fakir miskin, dhuafa,” tandasnya.
Dia menerangkan, di tempat shalat, di kelas, atau pada saat seremoni pagi hari Jumat kita ingatkan bahwa orang yang membatu orang lain akan dibantu oleh Allah swt dengan berkali lipat.
”Jadi dari uang sakunya, siswa selalu menyisihkan sebagian untuk berinfak,” tuturnya.
Penulis Dian Andriani Editor Sugeng Purwanto