PWMU.CO – Tiga kluster wartawan Muhammadiyah yang jadi sasaran UKW disampaikan Wakil Ketua III MPI PP Muhammadiyah Roni Tabroni MSi.
Awalnya dia menyampaikan permohonan maaf Ketua MPI PP Muhammadiyah Prof Dr Muchlas MT. Hari pertama UKW itu dia berhalangan hadir karena bersamaan dengan wisuda di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Meski demikian, Rektor UAD ini sudah menyempatkan hadir pada Pra UKW, Jumat (1/2/2024). Pada kunjungannya tersebut, Prof Muchlas secara khusus menemui Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono MM untuk mengucapkan terima kasih kepada PWM Jatim. Sebab, telah memfasilitasi uji kompetensi wartawan.
“Langsung diselenggarakan oleh PWM. Selalu yang pertama. Mudah-mudahan menginspirasi yang lain,” ujar Roni di hadapan para peserta UKW didominasi wartawan afiliasi Muhammadiyah di Jawa Timur itu.
Roni lanjut mengapresiasi, meski kini media massa dianggap kalah sama medsos, tapi Jawa Timur justru pertumbuhan medianya sangat signifikan.
Ia lantas mengingat kembali sejarah berdirinya UKW UMJ. Pihaknya sempat bertanya-tanya, “Kalau UKW UMJ berdiri, siapa yang mau di-UKW?”
Pihaknya lantas menemukan jawaban. Di Muhammadiyah, sambungnya, ada tiga kluster. Pertama, media official Muhammadiyah. Misalnya, Suara Muhammadiyah, tvMu, Muhammadiyah.or.id, dan PWMU.CO.
Kedua, kluster media afiliasi Muhammadiyah yang dari tahun ke tahun, bahkan dari hari ke hari, jumlahnya terus bertambah. “Angkanya pernah di sekitar 60 lembaga. Hari ini sudah lebih dari 100 lembaga. Rapat terakhir, 120-an. Insyaallah bulan April kita bertemu lagi bersama Media Afiliasimu (Afiliasi Muhammadiyah),” ungkapnya.
Ketiga, kader Muhammadiyah yang kerja di media umum di luar media official dan media afiliasi Muhammadiyah.
Dengan yakin Roni menyampaikan, UKW UMJ dalam setahun bisa beberapa kali mengadakan UKW. Untuk UKM angkatan berikutnya, kata Roni, Ketua MPID PP Muhammadiyah menyatakan, “UAD siap menjadi tuan rumah UKW di bulan Mei.”
Terkait media pers, Roni menyebutkan, “Ada yang sudah berbadan hukum, ada yang masih bertahap. Di Jawa Timur lebih dulu berbadan hukum, lainnya bertahap.”
Menurutnya, ini menjadi PR di MPID PP Muhammadiyah agar Media Afiliasimu terdaftar di badan hukum dan Dewan Pers.
Pada dasarnya, kata Roni, wartawan bisa secara mandiri melakukan uji kompetensi. “Jurnalistik adalah profesi. Ah saya gak digaji, seenaknya saja, itu tidak bisa. Kalau konten di-upload disebarkan ke masyarakat itu dampaknya besar. Produknya tetap sampai ke masyarakat. Profesionalisme hari ini jadi kewajiban,” tegasnya.
Dia meyakinkan, banyak keuntungan wartawan jika bisa mendapat sertifikat UKW. “Insyaallah semua objektif dan punya standar ujiannya. Jadi kita siapkan semaksimal mungkin mudah-mudahan kita mendapatkan hasil maksimal,” imbuhnya. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni