PWMU.CO – Presensi scan wajah mulai berlaku bagi guru dan karyawan SD Muhammadiyah 01 Tanggul Jember, Jumat (1/3/2024).
Scan wajah ini merupakan inovasi baru untuk membangkitkan kedisiplinan guru dan karyawan demi kemajuan SD Muhita, sebutan populer sekolah ini. Model baru ini menggantikan presensi memakai id.card.
Presensi scan wajah ini juga mempermudah para guru dan karyawan SD Muhita. “Beberapa guru yang biasanya lupa membawa id.card tak perlu pulang mengambil kartu. Sekarang cukup pasang wajah depan scanner,” kata Yulita Nur Pratiwi STP, staf tata usaha SD Muhita.
Cara ini, sambung dia, juga untuk mencegah titip absen.
Yulita menjelaskan, perekaman dan percobaan scan wajah sudah dilakukan beberapa hari sebelumnya pada tanggal 21 hingga 29 Februari 2024.
Guru dan karyawan merasa tertarik dalam menggunakan scan wajah pertama kali. “Sangat excited, biasanya datang ngepres, hari ini sengaja datang lebih pagi,” ucap Anjasmoro Dewi SS, guru kelas 4 Amru bin Ash.
Namun ada beberapa kendala yang dialami oleh beberapa guru dan karyawan selama penggunaan scan wajah.
“Waktu scanning beberapa guru terlalu lama, jadi dianggapnya sudah absen, ternyata belum masuk datanya,” jelas Yulita.
Kacamata juga salah satu faktor penyebab lamanya proses scanning. Tinggi badan juga salah satu faktor. ”Jadi kalau ada gangguan ini, alternatifnya pakai lagi id.card dan sidik jari,” tutur Yulita.
Sebelum menggunakan scan wajah, para guru menggunakan id.card atau sidik jari. Beberapa kelebihan dan kekurangan scan wajah dialami oleh para guru.
“Menurut saya sama saja, plusnya kalau scan wajah tidak perlu membawa id.card, karena saya kalau pagi-pagi biasanya terburu-buru jadi sering tertinggal,” kata Dewi.
”Kalau tidak begitu ya lupa naruh id.card di mana. Minusnya scan wajah ini effortnya lebih besar. Biasanya id.card langsung tempel dengan sekilas sambil merem pun bisa, kalau scan wajah harus benar-benar menghadap kamera beberapa saat,” jelas Dewi.
Dewi berharap dengan scan wajah ini pencatatan absensi menjadi lebih valid sehingga dapat membangkitkan kedisiplinan para guru pada jam hadir dan pulang sekolah.
Penulis Muhammad Arief Editor Sugeng Purwanto