PWMU.CO – MPID Kota Surabaya mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Riset Sejarah Muhammadiyah Kota Surabaya di Aula Pusat Dakwah Muhammadiyah Surabaya, Ahad (3/3/2024).
Wakil Ketua PDM Kota Surabaya Suhadi M. Sahli MAg dalam sambutannya mengatakan, MPID PDM Kota Surabaya telah melakukan program pertama di tahun 2024.
Dalam konsep ISO, Suhadi menjelaskan, apa yang kamu tulis kerjakan, apa yang telah kamu kerjakan tulislah.
Suhadi mengajak kita galakkan menulis semua peristiwa yang telah kita lakukan.
Suhadi mengatakan tulislah sejarah supaya mereka berpikir. Produk yang membawa masa depan, jika tidak ditulis tidak tahu, karena tidak meninggalkan sejarah.
Dia mengatakan, i’tibar pelajaran bagi generasi akan datang hendaklah ditulis apa yang kita lakukan dan kerjakan apa yang kita ucapkan.
”Budaya dalam Muhammadiyah itu jika disumbang Rp 100 juta akan berwujud Rp 200 juta, dari kecil menjadi besar,” ujarnya.
Maka dari itu, kata dia, Muhammadiyah dikenal di mana-mana. Di Indonesia dan juga internasional. Tokoh Muhammadiyah luar biasa dalam beramal, dalam berbuat, dalam melakukan sesuatu yang positif.
”Bahkan orang non muslim percaya Muhammadiyah, orang asing juga percaya Muhammadiyah,” katanya.
Dalam penulisan sejarah, dia mengatakan, perjuangan tokoh terdahulu kita lanjutkan. Harus kita gali dan contoh. Dari Muhammadiyah sudah dicanangkan rahmatan lil alamin, tidak hanya untuk umat Islam.
”Jika ada yang memusuhi Muhammadiyah, itu suatu tantangan bagi kita, bagaimana supaya tantangan bisa dihadapi dengan penuh keyakinan tanpa mundur,” ujarnya.
”Sebab kita di Muhammadiyah biasa kerja ikhlas, kerja cerdas, kerja tuntas,” tuturnya.
Ketua MPID PDM Kota Surabaya Andi Hariadi mengatakan, FGD memutuskan penulisan sejarah tokoh Muhammadiyah Surabaya.
”Mulai tokoh pendiri Muhammadiyah hingga cabang dan ranting. Misal Dokter Suwandy, Abdullah Wasi’an, Anwar Zein,” katanya.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Sugeng Purwanto